Jelang Final Liga Champions

"Kippenvel" ala Bjorn Kuipers

Sabtu, 24 Mei 2014 12:20 WIB
Editor: Daniel Sasongko
 Copyright:

“Momen itu tak akan pernah terlupakan, jadi Anda harus menikmati,” tutur Kuipers di laman UEFA, Jumat (23/05/14).

Real Madrid dan Atletico Madrid akan bertemu di Estadio do Sport Lisboa e Benfica, Minggu (25/05/14) dini hari WIB. Kedua tim telah menjalani persiapan matang. Siapa pun pemenang di Lisbon akan menjadi peraih trofi pertama sebagai laga derbi perdana di laga puncak Liga Champions.

Kuipers pun akan jadi saksi sekaligus pimpinan pertandingan bersejarah itu. Pria berpaspor Belanda itu adalah wasit dari Negeri Kincir Angin keempat, setelah Leo Horn, Charles Corver,dan Dick Jol pernah menjejak sebagai pengadil lapangan partai final Liga Champions.

Kuipers akan didampingi dua asisten, Sender van Roekel dan Erwin Zeinstra, plus dua asisten tembahan, Pol Van Boekel dan Richard Liesveld. Satu lagi adalah asisten cadangan, Angelo Boonman, dan wasit pengganti,Cuneyt Cakir dari Turki.

“Kami telah banyak melakukan persiapan. Saya telah menyaksikan pertandingan-pertandingan kedua tim di Liga Champions, terutama laga-laga yang melibatkan Atletico dan Real – kami melihat pertandingan antara kedua tim itu di Copa, Liga Spanyol, jadi persiapan kami sangat matang,” papar Kuipers.

“Kami punya video analisis yang banyak membantu kami untuk memimpin pertandingan dengan tepat dan membuat gambaran tentang laga itu dengan tepat pula, soal para pemain kunci, dan juga gaya permainan. Persiapan kami dari A sampai Z,” tandas Kuipers lagi.

Seperti para pemain nanti, menginjak rumput Estadio do Sport Lisboa akan menjadi puncak karier bagi para wasit dan asisten yang terlibat. “Sebuah kehormatan bisa berada di sini, terpilih memimpin laga unik di Liga Champions,” sebut Bjorn Kuipers.

“Saya sangat bangga, senang sekali memimpin final Liga Champions. Saya sangat bangga terhadap tim-tim yang bertanding dan kami sangat menantikan laga final itu,” tegas Kuipers kemudian.

Karier Kuipers lumayan melejit, setelah setahun lalu dia memimpin aga final Liga Europa dan menjadi sanksi kemenangan Chelsea atas Benfica di Amsterdam Arena. Pada tahun pertama Kuipers menjadi wasit resmi FIFA, dia dipercaya menjadi wasit final Piala Dunia U-17 antara Rusia dan Ceko di Luksemburg.

Hal unik lain, lagu tema Liga Champions juga punya cerita tersendiri bagi Kuipers. “Kami menyebut tajuk lagu itu di Belanda sebagai momen Kippenvel, secara harfiah berarti ‘kulit ayam’. Momen itu berarti Anda tak akan pernah melupakan, jadi Anda harus menikmati,” papar Bjorn Kuipers, sang wasit final Liga Champions 2014 yang baru berusia 41 tahun.