Sepakbola Gajah Buat Ratu Anandita Geram

Minggu, 2 November 2014 12:15 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Irfan Fikri
© Ratno Prasetyo/INDOSPORT
Ratu Anandita Copyright: © Ratno Prasetyo/INDOSPORT
Ratu Anandita

Sebagai presenter sepakbola nasional di salahsatau statsiun televesi swasta, mojang kelahiran Bandung 31 Januari 1984 ini tak habis fikir hal itu dilakukan oleh pemain profesional.

"Jujur saya melihat pertandingan itu sangat kesal dan gemas. Bayangin saja bermain bola kok seperti itu. Lebih baik kalah 10-0 karena kita ada usahanya meski kalah. Kalau ini benar-benar bikin kesel," ucap ia kepada INDOSPORT.

Kasus sepakbola gajah kembali populer setelah PSS Sleman dan PSIS Semarang mencetak 5 gol bunuh diri saat keduanya bertemu di babak 8 besar Divisi Utama Liga Super Indonesia, Ahad lalu.

Dalam laga tersebut, PSIS Semarang mencetak 2 gol bunuh diri. Melihat itu, PSS Sleman tak mau kalah: mereka 3 kali melakukan harakiri. Kedua tim berlomba mencari kekalahan.

"Seharusnya mereka kalau mereka pemain profesional tidak bisa dong hanya mengandalkan otot karena emosi. Tapi juga harus menggunakan otak, apakah benar melakukan tindakan seperti itu," tambah ia.

Kasus yang menjadi perhatian sejumlah media internasional langsung ditindak tegas oleh PSSI yang  menjatuhi hukuman diskualifikasi dari Divisi Utama Liga Indonesia kepada kedua tim. Para pemain yang melakukan gol bunuh diri terancam sanksi dilarang berkarier di sepakbola seumur hidup.