Kemampuan dan skill Djurovic dinilai gagal mengesankan manajemen dan pelatih Persegres. Parahnya, manajemen sudah kecewa dengan performa mantan pemain Timnas Montenegro U-21 itu saat tampil di final Piala Gubernur Jatim XII/2014 lalu.
"Sebenarnya kami sudah kurang sreg dengan skill Djurovic saat tampil di final Piala Gubernur lalu. Waktu itu, dia mendapat dua peluang yang seharusnya menjadi gol malah gagal," keluh manajer Persegres, Bagoes Cahyo Yuwono.
"Saat pemusatan latihan (TC) di Malang dia juga sudah di-warning harus menunjukkan kemampuannya. Namun, setelah diberi kesempatan juga belum menunjukkan keinginan pelatih maupun manajemen. Dia bukan striker bertipikal ngeyel, dan haus gol di mulut gawang," sambung pria penggemar motor gede ini.
Lebih lanjut Bagoes menyatakan pihaknya saat ini masih mencari striker yang mumpuni untuk merumput di Liga Super Indonesia (ISL) 2015.
"Kami masih membutuhkan striker asing yang ngeyel dan haus gol. Kalaupun nanti sudah mentok, kami mengkondisikan pemain asing yang ada sampai sekarang," ungkapnya.
Sementara itu, pelatih Persegres Liestiadi mengatakan keputusan untuk tidak memakai Djurovic sudah dibicarakan dengan manajemen. Bahkan, penyerang 28 tahun itu sudah tidak tampak dalam sesi latihan sore Laskar Joko Samudro di Stadion Petrokimia.
"Sudah kelihatan jika Djurovic tidak bisa menyerap menu latihan yang saya terapkan," jelas mantan pelatih Persiba Balikpapan ini.