Diobok-obok Tim Sembilan, PSSI Mengadu ke Presiden

Selasa, 17 Februari 2015 12:48 WIB
Penulis: Riki Ilham Rafles | Editor: Charles Emanuel Dominggus
© Ratno Prasetyo/INDOSPORT
CEO PT LI, Joko Driyono Copyright: © Ratno Prasetyo/INDOSPORT
CEO PT LI, Joko Driyono

Keputusan itu diambil oleh PSSI usai melakukan pertemuan darurat dengan PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi dan perwakilan klub-klub peserta Liga Super Indonesia.

"PSSI perlu memberi penjelasan dalam bentuk surat terbuka ke Presiden dan ditembuskan ke pihak terkait untuk menjelaskan kompetisi, klub, dan seluruh yang ada di dalamnya," ujar CEO PT LI, Joko Driyono.

Dalam pertemuan yang berlangsung hingga selasa dini hari itu, bergulir wacana hangat untuk melakukan pembubaran tim nasional. Mereka beralasan, selama ini pemerintah hanya ingin prestasi tetapi tidak pernah peduli akan pembinaan.

"Kalau dari saya pribadi, karena saya ada dalam Badan Tim Nasional 2, jika ini terus bermasalah, maka timnas akan kami bubarkan. Kami sudah bersatu," tegas Komisaris Utama PT LI, Harbiansyah.

Pertemuan darurat PSSI, PT LI, dan perwakilan klub-klub peserta ISL terjadi setelah adanya ancaman dari BOPI dan Tim Sembilan yang meminta kompetisi diundur meski jadwal sudah ditentukan.

Meski begitu, dalam pertemuan darurat tersebut para hadirin sepakat untuk mengacuhkan permintaan dan akan tetap menjalankan kompetisi tanpa adanya rekomendasi dari BOPI.

"Jika BOPI tidak mengizinkan, liga tetap akan jalan. Karena yang mengeluarkan izin kan kepolisian. Lagipula sepakbola memiliki PSSI sebagai induk organisasi, jadi yang memberikan rekomendasi ya PSSI," tutur General Manager Arema Cronus, Rudy Widodo.

1