ISL 2015 Mundur, Panpel Persib Merugi‏

Rabu, 18 Februari 2015 18:07 WIB
Kontributor: Ginanjar | Editor: Aditiyo Wirawan
© Ginanjar/INDOSPORT
 Copyright: © Ginanjar/INDOSPORT

Itu artinya, panpel laga kandang Persib harus mengembalikan uang pemesanan tiket yang sudah terlanjur diperjualbelikan.

"Kami tidak bisa berbuat banyak, walaupun sudah jauh-jauh hari melakukan persiapan sesuai dengan prosedur. Kami juga sudah mencetak tiket sesuai pemesanan. Untuk itu, kalau yang sudah terlanjur memesan akan kami kembalikan secara utuh," ujar Budhi Bram Rachman selaku General Coordinator panpel laga kandang Persib, saat ditemui di Kantor PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).

Saat ini, Bram mengaku pihaknya hanya fokus pada pelaksanaan babak penyisihan grup AFC Cup 2015. Persib Bandung akan menjamu New Radiant dari Maladewa di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Kabupaten Bandung, Rabu (25/2/2015) mendatang, dalam laga perdananya.

"Pastinya, kami dari panpel akan konsentrasi ke AFC Cup yang tidak lama lagi akan digelar. Mudah-mudahan persiapan yang sudah dilakukan tidak terganjal isu-isu lainnya. Seperti yang terjadi saat ini," harap Bram.

Bagi Bram, persiapan AFC Cup tidak jauh berbeda dengan persiapan ISL. "Tapi mungkin karena pertandingan Internasional ada persyaratan yang harus dipenuhi karena harus lebih sempurna, seperti perizinan keimigrasian. Terus tiket juga, kami harus kirimkan dulu contohnya ke AFC. Setelah disetujui, maka kami akan tentukan harga dan jumlah tiket yang akan disebar," pungkasnya.

Seperti diberitakan, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi tidak memberikan rekomendasi bergulirnya ISL 2015. Imam memberi waktu dua minggu kepada PSSI dan PT Liga Indonesia agar seluruh peserta LSI 2015 melengkapi segala persyaratan seperti kontrak pemain, pelunasan tunggakan gaji, dan penyertaan bukti pembayaran pajak.

Imam didampingi Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Noor Aman, Sekretaris Jenderal BOPI Heru Nugroho, ketua tim verifikasi BOPI Imam Suroso, dan Deputi V Kemenpora Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Gatot S. Dewa Broto menyerukan di depan kantornya, Jalan. Gerbang Pemuda No. 3, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (18/2/2015) siang.

Menurut dia, rekomendasi LSI belum bisa diberikan. Alasannya, LSI belum memenuhi standar FIFA, AFC, dan SKN. "Untuk itu, kami memberikan waktu 2 minggu terhitung hari ini untuk melengkapi data. Apabila sudah memenuhi, rekomendasi itu akan diberikan. Kalau tidak, BOPI akan mengambil langkah selanjutnya," tegas Imam.

1