Tim Kemenpora diantaranya berisikan Asisten Deputi Bidang Keorganisasian Olahraga, Doddy Iswandi dan staffnya, Edi Nurinda diutus ke Malang untuk bertemu dengan pihak-pihak terkait legalitas Arema. Sayangnya pertemuan tersebut berlangsung tertutup, tanpa diketahui oleh media.
"Perwakilan dari Kemenpora memang tadi ke Malang. Memang tidak ada pemberitahuan kepada media. Tadi hanya ada satu media televisi nasional, yang ikut dari Jakarta," kata Mantan Dirut Arema, Gunadi Handoko.
Namun, dari informasi yang berhasil dihimpun, utusan Kemenpora bertemu dengan mantan Direktur Utama (Dirut) Arema, Gunadi Handoko, Arema kubu Winarso, dan kabarnya kembali menemui kubu Iwan Budianto (IB).
"Ketemu mbak Novi (istri almarhum Lucky Acub Zainal), kemudian ketemu saya, dan selanjutnya Mas Iwan Budianto," ungkap Ketua DPC Peradi Malang ini.
Pertemuan antar tim Kemenpora dengan ketiga pihak itu, kata dia dilakukan secara terpisah. Artinya tidak dilakukan secara bersama-sama antara pihak-pihak yang terkait itu.
"Pertemuannya masing-masing di tempat berbeda. Mereka ingin mendengar paparan dari semua pihak. Maka saya sampaikan semuanya agar dapat pemahaman utuh," ucapnya.
Gunadi menambahkan pertemuan itu untuk mencari solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang mendera Arema ini. Sehingga, dalam pertemuan itu, Ia membeberkan sejarah dan legalitas Arema.
"Dari pertemuan tadi banyak temuan-temuan positif untuk Kemenpora. Intinya pertemuan tadi untuk mencari format penyelesaian terbaik untuk Arema," ujarnya.
Namun, Gunadi mengaku, belum ada keputusan final dari hasil pertemuan tersebut. Menurutnya, semua paparan yang diberikan semua pihak, masih harus dibawa ke Jakarta untuk dilaporkan kepada Menpora.
"Tentu mereka tidak bisa ambil keputusan sendiri. Pasti ada pembahasan lanjutan di Jakarta. Yang jelas, tadi saya tegaskan, Arema harus diselamatkan agar tetap berkompetisi. Arema ini bukan hanya aset Malang Raya, tapi sudah jadi aset Bangsa Indonesia. Rugi besar kalau tidak diselamatkan," pungkas dia.