(FOTO) Tribute to Xavi Hernandez: Sistem, Maestro dan Legenda Barcelona

Kamis, 21 Mei 2015 21:03 WIB
Editor: Ramadhan
 Copyright:

Xavi Hernandez Creus. Seorang pria kelahiran 25 Januari 1980, di Terrassa, Spanyol. Xavi muda sudah sepenuhnya menyerahkan hidup dan masa kecilnya untuk Barcelona, sebuah klub asal Catalan yang kelak tumbuh sebagai rumah terbesarnya.

1991-1997, Xavi mulai mengenakan sepatu bolanya dan bermain sepakbola di atas rumput dan lapangan milik Barcelona. Ketekunan, keuletan dan ketabahan lah yang membuat Xavi begitu menikmati hari-harinya di Barcelona.

Jalan yang tak mudah harus dilalui Xavi untuk menembus tim utama Barcelona hingga menjadi pemain besar seperti sekarang. Salah satunya Xavi harus bersaing dengan Pep Guardiola.

Medio 1997-1998, Xavi mulai merajut mimpi-mimpinya bersama Barcelona B, tim muda Barcelona yang merupakan cikal bakal tim utama dan tulang punggung skuad utama Barcelona di masa mendatang.

Hingga akhirnya mimpi dan angan Xavi benar-benar datang menghampiri. 1998, Xavi promosi ke tim utama Barcelona. Kala itu juga, Guardiola sempat menyatakan kalimat soal sosok Xavi. Guardiola berkata: “Xavi akan mempensiunkan saya.”

Bersama tim utama, Xavi sudah kenyang cerita hidup. Pahit manis ia rasakan bersama Carles Puyol, Andres Iniesta, Lionel Messi, Victor Valdes, Sergio Busquets dan rekan-rekannya yang lain.

Xavi adalah sistem bagi Barcelona. Tak perlu dijelaskan lagi soal ‘gelar teragung’ yang disematkan kepadanya yakni sebagai master dari umpan-umpan pendek. Barcelona tampak sempurna jika Xavi ada di dalamnya.

17 tahun sudah kebersamaan Xavi dengan Barcelona. Kini, Xavi harus meletakkan jersey dan ban kaptennya ke lengan pemimpin Barcelona selanjutnya. Xavi paham betul kecintaannya terhadap Barcelona mengharuskannya pergi lebih cepat.

Ia tak ingin para pemain muda yang telah menanti mimpinya untuk bermain dengan Barcelona menjadi terhambat. Xavi ingin meletakkan kepemimpinannya dengan terhormat.

Lionel Messi: “Itu adalah kenikmatan untuk berada di samping Xavi. Dia adalah pemain yang berbeda yang membuat hal-hal yang terlihat mudah.”

Sir Alex Ferguson (setelah Final Liga Champions 2009): “Itu tidak benar jika Messi yang membuat masalah. Mereka adalah Iniesta dan Xavi. Mereka bisa menjaga bola sepanjang malam.”

Pep Guardiola: “Xavi adalah pemain yang memiliki DNA Barcelona, ​​seseorang yang memiliki rasa untuk sepakbola yang baik, seseorang yang rendah hati dan seseorang yang memiliki kesetiaan kepada klubnya.”

Johann Cruyff: “Jika Xavi memiliki hari yang buruk, Barcelona tidak akan bermain sebaik biasanya. Dia mendominasi irama permainan. Dramanya memungkinkan tim untuk berfungsi. Dia berbeda.”

Sandro Rosell (Presiden Barcelona 2010-2014): “Tiki-taka adalah trademark Xavi. Suatu hari jika ia tidak ada di sini, saya tidak tahu apakah kita akan dapat melanjutkan dengan itu.”

Dani Alves: “Sementara kita hidup di masa sekarang, Xavi hidup di masa depan. Ia berpikir di depan semua orang dan dia membuat segalanya jadi lebih mudah.”

Vicente del Bosque: “Xavi telah menjadi pemain kunci dalam sepakbola Spanyol. Sulit untuk menemukan pemain yang bisa menggantikannya. Dia tak tergantikan.”

Sergio Busquets: “Dia adalah contoh bagi saya dan bagi semua pemain yang keluar dari sistem muda dan mencoba masuk ke dalam tim utama.”

Iniesta: “Saya tidak dapat menemukan pujian cukup untuk apa yang mewakili Xavi sebagai pribadi dan sebagai pemain.”

Iker Casillas: “Orang-orang bertanya kepada saya setiap tahun soal siapa yang akan saya ambil dari tim Barcelona untuk memberikan kesempatan lebih besar menjadi pemenang. Setiap tahun saya memberitahu mereka hal yang sama yaitu Xavi. Kontrol dan penggunaan bolanya membuat dia menjadi pemain terbaik Barcelona.”

Akhirnya, tak ada kata-kata dan kalimat yang cukup untuk menggambarkan serta menafsirkan sosok Xavi Hernandez yang tak ternilai. Gracias Xavi!

3