Ditengah terombang-ambingnya persepakbolaan Indonesia dan ketidakpastiaan kompetisi, profesionalitas manajemen tim dengan julukan Macan Kemayoran memang tengah diuji.
Meskipun desakan terus mengalir, Budiman Dalimunthe selaku Sekretaris Umum PT Persija Jaya Jakarta, belum bisa memastikan kapan tunggakan gaji pemain, pelatih, dan official klub bisa selesai terbayarkan.
“Seperti yang kita lihat semua sponsor enggan mengeluarkan uang untuk membiayai semua biaya operasional Persija, karena tidak ada kompetisi. Nantinya, kalau ada pertandingan tentu kita bisa menuntut hak-hak kita untuk membayar gaji pemain, pelatih, dan official tim,” lanjutnya.
Melanjutkan pernyataanya, Budiman menegaskan, tetap berkomitmen untuk membayar kewajiban yang dijanjikan sebelumnya kepada terhadap pemain, pelatih, dan official untuk segerta dilunasi. Terlebih berdirinya 'Persija Foundation' diharapkan bisa menambal gaji pemain.
“Kita tinggal tunggu waktu saja. Sekarang Persija punya 'Persija Foundation', kalau itu berjalan secara signifikan kita bisa menghasilkan pendapatan yang tentunya dapat menutupi gaji pemain, pelatih, dan official yang sempat tertunda,” jelasnya.
Mengantisipasi kekurangan dan kelemahan yang diklaim bukan karena kesalahan manajemen, Budiman mensolusikan agar Persija mengikuti turnamen 'Indonesia Satu'. Hal ini sebagai bagian dari upaya menutup gaji pemain, pelatih dan official tim yang sekarang masih dalam proses pencicilan.
“Alhamdullilah jika Persija ikut turnamen Indonesia Satu. Otomatis roda bisnis akan berjalan kembali dengan adanya pertandingan. Pemasukan dari tiket, merchandise bisa kembali normal serta sponsor pastinya akan memberikan uang karena adanya pertandingan,” ujar Budiman.
Untuk itu, Budiman tetap berkomunikasi dengan Presiden Persija Jakarta, Ferry Paulus, pemegang saham Persija, dan manajemen Persija agar bisa menyelesaikan masalah tunggakan gaji pemain, pelatih, dan official tim secepatnya.