Made: Kiper Itu Seperti Petinju

Minggu, 1 November 2015 14:49 WIB
Kontributor: Ginanjar | Editor: Ramadhan
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
I Made Wirawan. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
I Made Wirawan.

Sebagai seorang penjaga gawang, I Made Wirawan tahu betul dengan resiko yang akan dihadapinya. Jatuh bangun menangkap bola, terpaksa harus dilakukan sekalipun berakibat fatal. Itu dilakukan hanya untuk menyelamatkan gawangnya dari kebobolan.

Pesepakbola asal Bali ini menilai bahwa untuk menjadi seorang penjaga gawang sama halnya seperti petinju yang harus mengorbankan tubuh untuk dipukuli lawan.

“Benturan memang sudah resiko, karena kiper dapat banyak goncangan karena jatuh. Hampir sama dengan petinju, kena pukul dan kena syaraf,” ujar Made saat ditemui di Mes Persib, Ahmad Yani Bandung.

Made pun pernah merasakannya beberapa kali dan harus keluar masuk Rumah Sakit akibat benturan yang menghampirinya.‎

“Sempat dua kali dapat benturan, sempat gak sadar, buat saya dua-duanya parah. Sebelumnya mau pakai pelindung tapi saya cek ke Malaysia, kata dokter gak perlu, jadi saya juga tidak pakai,” tuturnya.

Kendati berbahaya, tidak ada rasa 'kapok' alias jera bagi Made. Dia tetap tampil impresif menjaga gawang dengan baik.

“Kalau memang harus jatuh ya jatuh, itu kan kerjaan kita untuk gapai bola jauh, harus loncat dan terbang dan jatuh,” katanya.

Tak jarang, wasit kerap memberikan perhatian lebih kepada penjaga gawang saat berduel dalam sebuah pertandingan. Wasit akan meniup peluit bila dalam duel seorang pemain mengganggu dengan tidak wajar terhadap seorang pemain berposisi sebagai penjaga gawang.

“Enggak tahu juga karena apa, tapi ya mungkin karena itu, kiper dilindungi ya mungkin karena resikonya lebih besar sebagai kiper,” tutupnya.

28