Bersama Almarhum, Robby membela tim merah putih di Pra Piala Dunia pada tahun 1986 silam. Bahkan kala itu, berkat racikannya, Indonesia sukses masuk ke babak perempat final. "Kita kalah sama Korea Selatan," kenang Robby saat dihubungi melalui telepon selularnya.
Menurut Robby, karakter kepelatihan Almarhum adalah identik dengan menerapkan kedisiplinan yang tinggi kepada anak asuhnya dan itu menjadi ciri khasnya.
Gaya kepelatihan tersebut bahkan sempat diterapkan Robby saat dirinya terpilih sebagai caretaker Persib Bandung pada musim 2012 silam, selepas pelatih Persib kala itu Drago Mamic mengundurkan diri.
"Beliau (Sinyo) adalah panutan saya. Saya juga menerapkan kedisiplinan dia dalam melatih, termasuk SSB Siliwangi yang saya pegang aat ini," ungkapnya.
Kenangan indah bersama Sinyo tak bisa dilupakan Robby begitu saja. Sayangnya, pertemuan terakhir dengan sang legenda terjadi saat ada turnamen antar perusahaan tepat 1990 silam.
"Setelah itu enggak pernah ketemu lagi. Saya gak tahu beliau sakit apa. Saya hanya tahu dari televisi. Begitu meninggal saya kaget," katanya.
Sinyo sendiri meninggal dunia Rabu (18/11) sekitar pukul 08.30 WIB di RS Mayapada dalam usia 75 tahun. Jenazahnya disemayamkan di rumah duka Gabriel, Rumah Sakit Carolus, Salemba, Jakarta. Rencananya akan dimakamkan Jumat (20/11) pukul 10.00 WIB.