Alfarizi Hapus Predikat 'Bengal' Berkat Nasihat Ibu

Selasa, 22 Desember 2015 12:37 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Zainal Hasan
 Copyright:

Seperti halnya manusia lain, seorang pemain sepakbola profesional juga punya sisi lain di luar lapangan. Johan Ahmad Alfarizi salah satunya yang merasakan begitu pentingnya Hari Ibu dan memaknainya sebagai hari peringatan yang spesial.

Pemilik nomer punggung 87 di Arema Cronus ini begitu bangga terhadap ibunya, yang selalu mengiringi setiap langkah dalam perjalanan kariernya sebagai pemain sepakbola.

"Bagi saya, ibu adalah segalanya dan tidak ada yang bisa menandinginya," tuturnya.

Seperti kebanyakan pemain berusia muda, Alfarizie pun sempat menjadi anak yang nakal atau bad boy. Dia kerap menunjukkan permainan keras di lapangan dan kerap bersitegang dengan lawan tandingnya. 

Ketika itu, dia bersama Sunarto, Dendi Santoso dan Faris Bagus Dinata masih tergabung di skuad Arema Malang dan berkompetisi level junior pada 2007. 

Namun, seiring berjalannya waktu Alfarizie mampu meninggalkan predikat itu dengan penampilan menawan setiap kali membela panji Singo Edan. Ternyata nasihat seorang ibulah yang mengubah dirinya.

"Ibu selalu memberikan saran untuk tampil lebih kalem. Beliau selalu sabar membimbing saya," pemain kelahiran Sumber Pucung, Kabupaten Malang itu menambahkan.

Apalagi, kini ia menjadi pemimpin di keluarganya dan seorang ayah. Dia pun tak mau lagi dijuluki bad boy dan akan lebih matang dalam menata masa depannya.

"Ibu itu adalah surga bagi saya. Beliau selalu sayang anaknya dalam keadaan apa pun," tutupnya.