Sepakbola Indonesia, Antara Turnamen dan Kompetisi yang Terlupakan

Jumat, 19 Februari 2016 12:57 WIB
Kontributor: Ginanjar | Editor: Ramadhan
© Muhammad Ginanjar/INDOSPORT
 Copyright: © Muhammad Ginanjar/INDOSPORT

Duddy mengatakan pemain sepakbola tanah air saat ini tengah membutuhkan kompetisi, bukan turnamen-turnamen yang terus diwacanakan.

Pasalnya turnamen seperti Piala Presiden, Piala Jenderal Sudirman yang telah digulirkan tidak ada manfaatnya terutama untuk meningkatkan prestasi ataupun memberikan perlindungan yang maksimal terutama terhadap para pemain.


Persib Bandung sukses meraih gelar Piala Presiden 2015 usai mengalahkan Sriwijaya FC di final

Turnamen itu, lanjut Duddy justru menjadikan kesenjangan dan ketidakadilan serta ketidakpastian bagi para pesepakbola. Sebab tidak seluruh elemen diikutsertakan.

Seperti yang dialami para tim penghuni Divisi Utama yang sama sekali tidak dilibatkan dalam turnamen tersebut. Bahkan mereka dengan terpaksa membubarkan diri lantaran tidak adanya kegiatan yang bisa dilakukan.

“Harapan kita sih Kemenpora dan tim transisi harus mengizinkan kompetisi dan memberhentikan turnamen,” ujar Duddy Gedung Asprov PSSI Jabar, Lodaya Bandung

“Saya khawatir dengan terlalu banyaknya turnamen, malah permasalahan yang selama ini melanda terlupakan dan terabaikan. Kalau begini terus kapan kompetisi bisa digelar, kompetisi menjadi terlupakan,” tambahnya.

Untuk itu, Duddy berharap Liga Indonesia dari mulai Divisi Utama dan Indonesia Super League (ISL) kembali digulirkan, sehingga sepakbola tanah air pun kembali gebyar dan pemain memiliki kesempatan untuk melebarkan sayapnya di kanca internasional.


Halaman depan kantor Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di Gelora Bung Karnoo (GBK) Senayan, Jakarta

“Turnamen itu tidak ada dampak jenjangnya bagi para pemain. Dan yang ditakutkan pemain kita main di tarkam, lapangan yang tidak memenuhi syarat, rentan cedera dan mental rusak. Bagaimana mau meningkatkan kembali sepakbola Indonesia, kalau kebiasaan buruk itu masih dilakukan,” katanya.

“Ayolah sama-sama kita bangun sepakbola kita lebih baik. Apalagi rating sepakbola kita juga semakin lama semakin merosot,” pungkasnya