Ulang Tahun ke-86, Asprov Jabar Ziarahi Makam Pendiri PSSI

Selasa, 19 April 2016 18:19 WIB
Kontributor: Ginanjar | Editor: Charles Emanuel Dominggus
© Ginanjar/Indosport
 Copyright: © Ginanjar/Indosport

"Kita ingin menumbuhkan kesadaran yang baru bagi seluruh masyarakat Indonesia. Karena kita tahu Soeratin secara sembunyi-sembunyi dalam membentuk PSSI yang kala itu masih bernama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia karena takut sama Belanda," ujar Duddy. 

Duddy berharap peringatan HUT ke-86 ini dapat menggugah nurani seluruh stakeholder sepakbola Indonesia untuk bangkit dari keterpurukan. Selama ini sepakbola Indonesia seperti mati suri lantaran tidak ada kompetisi resmi yang dijalani. 

"Ini kondisi yang sangat memprihatinkan bagi semua. Tapi kita harus memaknainya karena kita tahu pemerintah mengambil bagian penting untuk turun lebur membuat pola yang bagus untuk memajukan sepak bola ini. Mudah-mudahan upaya ini mendapatkan hasil," harapnya.

Duddy yakin sepakbola Indonesia akan hidup kembali. Harapan itu muncul setelah Presiden RI Joko Widodo memanggil setiap klub dan pemangku kepentingan sepakbola Tanah Air pada 15 April lalu. 

"Memang dampak dibekukannya PSSI sangat luar biasa. Pemain, pelatih, klub-klub rugi, masyarakat kehilangan tontonan. Tapi saya yakin kedepannya akan membaik dan menyelematkan PSSI ke arah yang lebih baik. Mudah-mudahan momentum ulang tahun ini membawa berkah sepak bola nasional," harapnya.

Soeratin Sosrosoegondo merupakan sosok kelahiran Yoghayarta 17 Desember 1898. Sosok yang menjadi salah satu pendiri dan ketua PSSI pertama ini menghembuskan nafas terakhir pada 1 Desember 1959 dalam usia 60 tahun.

18