Kompetisi jangka panjang yang digelar PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator TSC A dan B mendapatkan respon positif lantaran menjangkau dan melibatkan klub divisi bawah, seperti divisi utama.
Persita tangerang adalah salah satu klub yang ambil bagian di TSC B dengan bergabung di grup 2 bersama Persires Rengat, Cilegon United, Persikabo Bogor, Persikad Depok, Perserang Serang, dan PS Bengkulu.
Pertandingan di grup 2 TSC B sendiri sudah bergulir dimana Persita Tangerang berhasil meraih poin sempurna setelah menaklukan Persikabo dengan skor 2-0.
Meski demikian, ada hal yang sangat disayangkan para pemain tim Pendekar Cisadane, Persita lantaran mereka harus bermain dan menjalani laga kandang di luar daerah.
Skuat Persita saat menjalani latihan untuk menghadapi TSC B 2016.
“Kalau bisa pilih mainnya di Tangerang, karena nama kita Tangerang dan suporter kita banyak disini. Tapi apa boleh buat stadion juga tidak terlalu layak terus yang kedua faktor dari suporter juga yang sering bentrok dan tawuran, jadi manajemen dan kepolisisn tidak kasih ijin,” ujar kapten tim Persita, Firdaus Ramadhan kepada INDOSPORT.
Sebelumnya, pada beberapa musim lalu Persita sering menjalani laga kandang di Stadion Benteng, Kota Tagerang.
Akan tetapi pada 2012 lalu, MUI Tangerang mengeluarkan fatwa haram untuk tidak menyelenggarakan pertandingan.
Alasannya, terlalu banyak mudhorat yang muncul setiap Persita atau Persikota bertanding karena sering terjadi tawuran antar kedua suporter.
Kondisi terkini Stadion Benteng yang kurang terurus.
Polres juga tidak mengeluarkan izin bertanding, karena masalah keamanan. Selain itu kondisi stadion Benteng saat ini memang tidak layak untuk menggelar pertandingan.
Sebab, kondisinya yang seakan tidak terurus. Untuk menjalani kompetisi TSC B musim ini, Persita Tangerang dikabarkan menggunakan Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat.