Pemberian nama tersebut berawal ketika, sebuah komunitas bernama D'Kross Comunity melakukan perjalanan ke NTT untuk bertemu Gubernur Frans Lebu Raya. Pertemuan tersebut membahas soal keinginan warga Kota Malang agar suasana kota tercintanya tetap kondusif, menyusul adanya perkelahian antar mahasiswa luar daerah di kota Apel tersebut.
Dalam pertemuan tersebut turut hadir Brigjen Marinir Siswoyo, yang ternyata asli Malang. Selain membahas perkelahian antara mahasiswa luar daerah di Malang, Brigjen Marinir Siswoyo meminta saran D'Kross Comunity untuk memberikan nama pulau di NTT, lantaran rawan untuk diakui negara tetangga seperti, Timor Leste dan Australia.
Kemudian, Brigjen Marinir Siswoyo dengan nada becanda mengungkapkan keinginannya agar salah satu pulau diberi nama khas yang berkaitan dengan warga Malang. Akhirnya, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mendatangani usulan Brigjen Marinir Siswoyo untuk memberi nama satu pulau di NTT dengan nama julukan Arema Cronus, yakni Singo Edan.

Undangan peresmian salah satu pulau di NTT yang bernama Singo Edan. (Sumber: Ongisnade)
"Peresmiannya pada tanggal 13 Mei kemarin. Singo Edan ada di garis depan atau rangkaian pulau di perbatasan Indonesia. Ini sebuah momen bersejarah, ini membuktikan bahwa Arema ada di mana-mana," kata Ade Herawanto selaku salah satu pentolan D'Kross, seperti dikutip dari Ongisnade.
Ade mengungkapkan, ada sebuah rencana kegiatan untuk peresmian nama pulau Singo Edan tersebut. Kegiatan ini juga dibarengi dengan pelepasan harimau dan satwa liar di beberapa pulau.
"Kami akan memenuhi undangan itu, karena memang sangat bersejarah, nama Singo Edan abadi sebagai nama pulau," ungkap Ade.