Torabika Soccer Championship

Diejek, Pendukung PS TNI Seharusnya Tidak Terpancing Emosi

Senin, 23 Mei 2016 20:10 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Hendra Mujiraharja
 Copyright:

Seperti diketahui, aksi beringas terjadi dalam bentrokan antara Suporter PS TNI dengan suporter Persegres Gresik United.

Bentrok keduanya terjadi sesaat laga antara Persegres Gresik melawan PS TNI di Stadion Petrokimia, Gresik, Minggu (22/05/16).


Keributan yang dilakukan para pendukung PS TNI.

Dalam bentrokan ini, setidaknya sebanyak 51 orang suporter Persegres mengalami luka-luka. Bahkan 15 di antaranya harus dirawat di ruang Unit Gawat Darurat.

Dalam kejadian ini, pihak PS TNI menilai bentrokan terjadi karena mereka menerima ejekan dan hinaan serta pelemparan batu dari suporter Persegres.

Bagi pengamat Kepolisian, Bambang Widodo Umar, seharusnya TNI tidak harus bersifat arogan.


Suasana kerusuhan PS TNI di Gresik.

"Melihat kejadian ini seharusnya tidak terjadi. Mereka (tentara) bila terjadi bentrok dengan sipil sudah pasti menang dong. Mereka kan mendapat latihan berperang dan berkelahi," ucap Bambang widodo Umar saat dihubungi INDOSPORT.

"Meskipun mereka mendapat ejekan atau kataan yang kurang enak dari pihak suporter lawan seharusnya itu menjadi cobaan mereka. Dimana mereka bisa mengendalikan diri dengan memberikan contoh bahwa mereka pengayom dan pelindung rakyat. Bukan malah menjadi beringas," jelas Bambang.

Dengan kejadian saat ini, setidaknya untuk kedepannya pihak suporter PS TNI nantinya mendapat pembinaan dari klub yang mereka cintai. Sehingga nantinya tidak akan terjadi terlibat bentrokan dengan suporter lain yang apalagi dari pihak sipil.

"Memang kalau konflik antar suporter bisa fatal. Dan di luar negeri bisa terjadi karena kecintaan mereka akan klub idola mereka. Ini kedepannya harus ada pembinaan akan suporter, sehingga dapat tergerak dengan terstruktur," tandas ia.

513