Aksi para pendukung yang dikenal dengan Pasoepati ini cukup menghibur. Para armada Pasoepati membuat setidaknya 3 koreografi unik di tribun berbeda.
Warna merah dan putih yang menjadi kebanggaan Indonesia kental dalam karya mereka. Uniknya , dalam koreo yang tersaji di tribun selatan sedikit menyelipkan aroma Palestina.
Bendera Palestina terselip dalam koreografi yang disajikan para pendukung tim nasional Indonesia.
Awalnya, bendera Indonesia menjadi pemandangan spektakuler dalam aksi koreografi mereka. Namun, mendadak bendera Indonesia berganti menjadi bendera Palestina.
Meskipun cukup menghibur, namun para suporter harus berhati-hati dengan aksi mereka ini. Karena unsur politik memang diharamkan tersaji dalam sebuah pertandingan sepakbola.
Belum lama ini, Glasgow Celtic menjadi korban dari ulah pendukungnya dari aksi serupa. Kala bermain di babak kualifikasi Liga Champions melawan Hapoel Beer-Sheva, para pendukung Celtic mengibarkan bendera Palestina.
Aksi para pendukung Celtic saat memberikan dukungan untuk Palestina di pertandingan kualifikasi Liga Champions.
Akibat ulah ini, badan sepakbola tertinggi Eropa (UEFA) akan segera mengadili ulah para pendukung mereka. Celtic terancam sanksi dan denda akibat ulah para suporternya tersebut.
Lepas dari permasalahan ini, euforia masyarakat dalam menyambut kembalinya tim nasional ke ajang internasional memang harus dicermati. Setelah dihukum selama lebih dari 500 hari dari kancah internasional, tentu masyarakat tak ingin kembali berdahaga ria saat Indonesia kembali mendapat hukuman.