Arema Cronus Tegas Tolak Kongres Pemilihan PSSI di Makassar

Sabtu, 24 September 2016 16:40 WIB
Editor: Gerry Anugrah Putra
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Ruddy Widodo menyatakan Arema tak setuju tempat Kongres PSSI diadakan di Makassar. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Ruddy Widodo menyatakan Arema tak setuju tempat Kongres PSSI diadakan di Makassar.

Sebelumnya, para pemilik suara di PSSI yang tergabung dalam Kelompk 85 sudah menyatakan sikapnya untuk menolak Kongres di Makassar. 

"Sebagai anggota K-85, kami hanya makmum saja, karena kami harus loyal pada sikap pimpinan K-85 yang dengan tegas menolak Kongres PSSI digelar di Makassar," ujar General Manager Arema, Ruddy Widodo yang dilansir dari Wearemania.

Mengabaikan maklumat dari Kemenpora yang menganjurkan Kongres diadakan di Yogyakarta, PSSI tetap ngotot untuk melaksanakan Kongres di Makassar pada 17 Oktober nanti.

Bahkan PSSI sudah menyebar undangan kepada para pemilik suara PSSI dengan menyebut Kongres Pemilihan akan diadakan di Hotel Novotel Makassar.

Kelompok 85 ingin tempat Kongres Pemilihan PSSI diadakan di Yogyakarta sesuai dengan arahan pemerintah.

Sikap keras PSSI ini mendapat respon dari K-85. Mereka mengisyaratkan siap memboikot Kongres Pemilihan jika PSSI tetap memilih Makassar. K-85 beralasan bahwa pemerintah sudah memberikan saran agar Kongres Pemilihan diadakan di Yogyakarta.

“Alasan pemerintah meminta Kongres Pemilihan di Yogyakarta sudah jelas, yakni untuk netralitas. Terlebih tidak ada calon Ketua Umum PSSI yang berasal dari Makassar. Selain hal tersebut, soal mudahnya transportasi dan tempat bersejarah bagi PSSI juga menjadi pertimbangan,” tandas Ruddy.

Kongres di Makassar bertujuan untuk memilih Ketua dan Wakil Ketua Umum PSSI, serta anggota Komite Eksekutif (Exco). Ada 9 nama calon ketua umum yang dinyatakan lolos verifikasi oleh Komite Pemilihan PSSI, yakni mantan Panglima TNI Moeldoko, Pangkostrad Edy Rahmayadi, Kurniawan Dwi Yulianto, Djohar Arifin, Eddy Rumpoko, Sarman, Tonny Apriliani, Bernard Limbong, dan Erwin Aksa.