Tim Antirasisme Dibubarkan, Mantan Wakil Presiden Kecam FIFA

Selasa, 27 September 2016 10:50 WIB
Editor: Dery Adhitya Putra
 Copyright:

Akhir pekan lalu FIFA dikabarkan membubarkan tim antirasisme. Dibentuk pada 2013, tim antirasisme mempunyai tugas untuk mengatasi isu rasisme yang masih sering terjadi dalam dunia sepakbola.

Menurut Sekretaris Jenderal FIFA, Fatma Samba Diouf Samoura, keputusan membubarkan tim antirasisme diambil karena kelompok tersebut dianggap sudah selesai menjalankan tugasnya.

Namun mantan wakil Presiden FIFA, Pangeran Ali bin Al-Hussein, punya pendapat yang berbeda. Dia menilai keputusan membubarkan tim antirasisme sebagai sesuatu yang memalukan.


Fatma Samba Diouf Samoura menjabat sebagai Sekretaris Jenderal FIFA sejak Mei 2016.

"Pertarungan melawan rasisme masih jauh dari kata usai. Anggapan FIFA bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membubarkan tim antirasisme sangat menggelikan," ujar Pangeran Ali dikutip dari Guardian.

"Sejak dibentuk, tim antirasisme tidak pernah diberikan dukungan penuh. Mereka hanya berfungsi menjaga nama baik FIFA, bukan untuk memberantas rasisme."

Sejak turun dari jabatan wakil presiden FIFA, Pangeran Ali sekarang sibuk dengan tugasnya sebagai presiden asosiasi sepakbola Yordania dan Federasi Sepakbola Asia Barat.

Pada Maret 2012, pria berusia 40 tahun tersebut membuat terobosan besar. Lewat usahanya, International Football Association Board (IFAB) menghapus larangan seorang perempuan mengenakan hijab saat bermain sepakbola.