Inggris Krisis Korupsi, FA Minta Polisi Kerja Cepat

Jumat, 7 Oktober 2016 15:29 WIB
Editor: May Rahmadi
 Copyright:

Dugaan korupsi tersebut bermula ketika Daily Telegraph menyebarkan potongan video investigasi mengenai penyalahgunaan jabatan agen dan pelatih di sepakbola Inggris, yang kemudian menyebabkan Sam Allardyce mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih tim nasional Inggris.

Pelatih berpostur tambun diyakini menyalahgunakan posisinya sebagai pelatih timnas untuk menegosiasikan praktek ilegal mengenai kepemilikan pemain, dan cara "mengakali" aturan transfer FA kepada seorang pengusaha.


Sam Allardyce diyakini telah menerima suap karena menyalahgunakan jabatannya.

Terkait hal tersebut, FA menyatakan sudah bertemu dengan pihak Kepolisian London. FA memastikan bahwa Daily Telegraph sudah memberikan seluruh barang bukti, sesuai permintaan, untuk mempercepat proses penyelesaian kasus ini.

"Sudah dipastikan, Daily Telegraph sudah memberikan seluruh barang bukti kepada Kepolisian London. Kini polisi sedang meninjau segala kemungkinan aktivitas kriminal," tulis FA di situs resmi mereka.

FA menambahkan pihaknya hanya bisa menunggu hasil penilaian polisi. "FA menunggu update selanjutnya mengenai bukti-bukti tersebut. Penilaian sedang berlangsung, dan FA tidak bisa mengaksesnya."


FA berharap Kepolisian Inggris segera mengumumkan hasil investigasi.

Allardyce bukan satu-satunya orang yang kehilangan jabatan karena investigasi Daily Telegraph itu. Klub divisi Championship Inggris, Barnsley, juga sudah memecat asisten pelatihnya Tommy Wright karena dituduh telah menerima uang dari wartawan yang menyamar sebagai agen pemain, saat itu.

Pemilik Leeds United, Massimo Cellino, pelatih Queens Park Rangers, Jimmy Floyd Hasselbaink, dan asisten pelatih Southampton, Erick Black, juga dituduh melakukan hal serupa.