Cerita Kurniawan Dwi Yulianto Soal Keterpurukan Gara-Gara Narkoba

Senin, 10 Oktober 2016 19:42 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Gerry Anugrah Putra
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Kurniawan mengenang masa suramnya sebagai suatu pembelajaran. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Kurniawan mengenang masa suramnya sebagai suatu pembelajaran.

Karier Kurniawan sebagai pesepkabola sangat cemerlang di eranya. Bahkan hingga saat ini, nama penyerang yang kini berusia 40 tahun itu masih diingat sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Namun, ada satu kejadian yang sempat membuat Kurniawan yang tengah berada di puncak kariernya terpuruk. Ya, kasus narkoba sempat melilit pemain yang dijuluki Kurus tersebut di era 1990-an, ia pun kembali mengingat memori tak menyenangkan tersebut.

Kurniawan yang saat itu masih muda mengakui dirinya terlalu jauh melangkah saat berkenalan dengan banyak orang baru di luar sepakbola. Beruntung, ia dapat bangkit kembali setelah kasus narkoba yang melilitnya dan dapat membuktikan diri dengan prestasi membanggakan.

“Saat itu namanya anak muda, sejak kelas 3 SMP saya sudah tinggal di mes dan bergaul dengan lingkungan sepakbola. Tapi saya merasa perlu untuk meluaskan pergaulan dengan siapapun, namun justru efek-efek negatif terebut terbawa, saat semua orang menghujat ya saya juga tidak bisa apa-apa,” ujar Kurniawan kepada INDOSPORT.

Beruntung, sang Ibunda serta orang-orang terdekat Kurniawan selalu mendukungnya hingga ia dapat terlepas dari masa-mas suram tersebut. Kini, ia pun berharap agar pesepakbola muda Indonesia dapat menjadikan kasunya sebagai pelajaran hidup yang berharga.

“Ibu saya selalu bilang bungkam mereka dengan prestasi, ternyata itu obat saya untuk bangkit, dan terbukti sejak saya bergabung dengan PSM dan kemudian kembali ke Timnas, hujatan-hujatan itu berhenti. Sekarang saya berpikir nakal itu wajar, buat pemain muda boleh nakal tapi pintar,” tambahnya.

“Tapi sebandel bandelnya saya, saya tidak pernah meninggalkan latihan. Boleh ditanya saya cukup betanggung jawab, tapi itu pembelajaran hidup saya. Bisa memberitahu adik adik saya sekarang kalau hal-hal negatif seperti itu sudah di luar kepala dan gak ada untungnya,” tandasnya.

Kurniawan kini tengah berjuang untuk merebut kursi Ketua Umum PSSI periode 2016-2021. Eks bintang Persitara Jakarta Utara itu akan bersaing dengan nama-nama lain di bursa Ketua Umum PSSI, seperti Pangkostrad Edi Rahmayadi, Jendral (Purn) Moeldoko, Toni Apriliani, Djohar Arifin, Bernhard Limbong, Eddy Rumpoko, dan Erwin Aksa.