Komentar Legenda Timnas Indonesia Soal Aksi Damai 4 November

Jumat, 4 November 2016 13:52 WIB
Editor: Mitjanna Lotusina Rangkuti
© Zainal Hasan/INDOSPORT
Legenda Timnas Indonesia, Hermansyah. Copyright: © Zainal Hasan/INDOSPORT
Legenda Timnas Indonesia, Hermansyah.

Seluruh lapisan masyarakat muslim tengah melakukan Aksi Damai 4 November di Jakarta, Jumat (04/11/16). Mereka melakukan aksi damai tersebut untuk menuntut pemerintahan Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) agar melayangkan proses hukum kepada Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Pasalnya, para peserta Aksi Damai 4 November menganggap Ahok telah melakukan penistaan agama. Terkait komentarnya mengenai salah satu surat di kitab suci Al-Qur'an.

Aksi tersebut ternyata tak luput dari pandangan legenda Timnas Indonesia, Hermansyah. Mantan pemain Persikota Tangerang itu turut memberikan komentarnya.
 


Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Saya tidak mengerti politik, tapi sebagai muslim, saya tahu bahwa Indonesia adalah negara hukum dan negara Pancasila," kata Hermansyah kepada INDOSPORT.

"Sebagai seorang pemimpin, seharusnya Ahok menjaga omongannya. Seperti pepatah, mulutmu adalah harimaumu. Seorang pemimpin sejatinya harus membuat suasana sejuk," ujar pria kelahiran 17 Agustus 1963 itu.
 

Hermansyah memberikan komentar terkait Aksi Damai 4 November.

Meski begitu, kiper Timnas era 1980-an itu memuji beberapa karakteristik bagus yang dimiliki Ahok. Hermansyah juga berharap tidak ada kericuhan atau kerugian dari Aksi Damai 4 November ini.

"Ahok itu jujur dan punya karakter kuat, tapi dia harus bicara lebih hati-hati," ujar Hermansyah.

"Aksi ini mudah-mudahan berlangsung damai. Semoga negara kita selalu aman. Jangan mudah diprovokasi. Polisi dan tentara yang mengamankan harus menjaga dengan ketat. Saya takut saja kalau tiba-tiba ada teroris menyusup. Saya harap ini jangan sampai merugikan bangsa. Kita dulu dikenal sebagai bangsa sopan dan santun, semoga kita tetap menjaga dan mempertahankan citra ini."

174