Persela Lamongan mengeluhkan kinerja wasit, Mochamad Adung usai kalah telak 3 gol tanpa balas dari Arema Cronus. Pelatih Persela, Aji Santoso langsung mengkritik ketidakjelasan beberapa keputusan wasit asal Jakarta Barat itu lantaran banyak merugikan timnya.
“Padahal, pertandingan berjalan sudah bagus. Tapi, wasit merusaknya hingga konsentrasi pemain hilang,” tutur pelatih Persela, Aji Santoso saat konferensi pers di Stadion Kanjuruhan, Malang.
“Skema permainan tidak berjalan lancar karena sudah dirusak olehnya,” imbuh Pelatih Persela Lamongan tersebut.
Aji lantas menyebutkan sejumlah keputusan wasit yang kurang pantas terhadap para pemainnya, salah satunya adalah saat memberi kartu kuning secara langsung kepada Choi Hyun-yeon di menit ke-13 lantaran sebuah protes terhadap keputusan Adung.

Para pemain Persela Lamongan tertunduk lesu usai menelan kekalahan di TSC 2016.
“Pelanggaran itu seharusnya memang penalti untuk kami. Tapi, malah Choi terkena kartu kuning karena protes yang biasa,” ungkap Aji Santoso.
Lalu di babak kedua, saat Edy Gunawan yang terlihat dilanggar oleh Syaiful Indra Cahya, namun wasit membiarkannya seolah tidak terjadi apa-apa.
“Anda dari media kan tahu sendiri jalannya pertandingan. Kalau pelatih protes soal wasit, kan pasti ada penyebabnya,” terangnya.
Meski begitu, Persela menerima secara sportif kekalahan telak 3 gol tanpa balas dari Arema Cronus. Kekalahan ke-15 di TSC ini pun membuat tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut masih terjerembab di papan bawah klasemen tepatnya di peringkat ke-17 dengan catatan 24 poin.
“Arema memang bermain lebih bagus dan layak menang. Kami harus segera membenahi kelemahan tim di laga selanjutnya,” timpal striker Persela, Dendy Sulistyawan.