Masalah klasik itu adalah kurangnya dana yang didapat oleh Timnas Indonesia untuk berjibaku di Piala AFF Tunarungu 2016 tersebut.
Pelatih mereka, Akash Nathani mengeluhkan karena menurutnya, dana untuk Timnas Indonesia terbang ke Malaysia sekaligus berjibaku di kompetisi tersebut tentunya tidak akan menghabiskan banyak uang.
"Ikut di kompetisi ini kami tidak ada dana yang cukup, dana kami dibawah rata-rata. Kemarin ini manajer kami sudah berbicara kepada pihak Menpora, tetapi mereka mengatakan belum ada budget karena ini sudah mendekati akhir tahun jadi katanya dana itu baru dapat diberikan pada tahun 2017 nanti," ujar Akash Nathani kepada INDOSPORT.
Akash Nathani juga tidak percaya, jika permintaan dana untuk Timnas Indonesia Tunarungu di ajang Piala AFF Tunarungu 2016 ini dinilai terlalu mendadak.

Akash Nathani, pelatih Timnas Indonesia Tunarungu.
"Mungkin alasan karena mendadak bisa saja, tapi kalau menurut saya pribadi, biar mendadak bagaimana pun juga kalau itu untuk kebutuhan harusnya bisa. Karena dimana-mana pasti selalu bisa jika ada kemauan meski dalam waktu terbatas," lanjutnya.
"Akhirnya untuk mengatasi masalah ini, pihak kami sendiri yang mencoba utuk mengatasinya. Jadi biar bagaimanapun, kami akan tetap berikan hasil yang maksimal, kami akan gotong royong demi Indonesia," tutupnya.
Terkait masalah dana, sejumlah atlet dari cabang olahraga (cabor) mana pun memang cukup sering mengalami masalah yang serupa. Positifnya, demi mengharumkan nama negara Indonesia, para atlet ini tetap memberikan hasil yang terbaik di kompetisi yang diikuti oleh masing-masing cabor tersebut.