Sebelumnya manajer Arema FC, Ruddy Widodo menyebut Kiko Insa sebagai pembohong. Ruddy mengatakan bahwa Kiko merupakan pemain kasta ketiga di kompetisi Eropa dan tak sesuai dengan curriculum vitae (CV) sang pemain yang menyebut bermain di kasta tinggi kompetisi Eropa.
Arema memang mengontrak Kiko selama lima tahun, namun kini kontraknya diputus karena pihak Singo Edan menilai pemain asal Spanyol itu tidak akan lolos verifikasi pemain asing. Regulasi kompetisi baru menyebutkan bahwa pemain Eropa harus berasal minimal dari kasta kedua sebuah kompetisi.
Kiko pun akhirnya gerah dan angkat bicara. Kiko secara terang-terangan membantah komentar Ruddy dengan menjabarkan secara detail tentang kompetisi Islandia. Pemain 28 tahun itu sebelum ke Indonesia, terlebih dahulu memperkuat Keflavik IF yang merupakan klub kasta tertinggi Islandia.
“Sekedar informasi untuk Mr. Rudy, tim terakhir yang saya bela di Islandia (Keflavik IF) bermain di kasta tertinggi liga Islandia (Islandia Super league) dengan nama Liga yaitu PEPSI LEAGUE,” jelas Kiko dalam akun instagramnya, @kikoinsabohigues.
Kiko juga menjelaskan bahwa klub juara dan dua peringkat atas kompetisi Islandia berkesempatan bermain di kualifikas Liga Champions dan Liga Europa.
“Itu semua informasi yang saya ingin beritahukan kepada Anda (Ruddy Widodo) mengenai Islandia dan Liga Sepakbolanya dan agar pada waktu selanjutnya anda akan lebih mengetahui apa yang anda bicarakan,” tandas Kiko.
Arema mengontrak Kiko mulai dari turnamen Piala Jenderal Sudirman (PJS). Setelah tampil baik di PJS, Kiko langsung disodorkan dengan kontrak lima tahun. Namun dalam perjalanannya, Kiko dipinjamkan ke Bali United untuk TSC 2016, dan kini kontraknya pun diputus Arema.