(VIDEO) Kegelisahan Pemain Wanita di Arab Saudi

Kamis, 2 Maret 2017 07:35 WIB
Editor: Galih Prasetyo
© New York Daily News
Seorang pesepakbola wanita asal Arab Saudi yang tengah berlatih. Copyright: © New York Daily News
Seorang pesepakbola wanita asal Arab Saudi yang tengah berlatih.

Sepakbola bagi wanita di Arab Saudi sebenarnya masih menjadi pro kontra. Bagi pihak yang kontra, wanita dilarang bermain sepakbola karena berbenturan dengan aturan agama Islam.

Pada 2008, pemerintah Arab Saudi mengeluarkan aturan yang melarang tim sepakbola yang pemainnya adalah wanita. Bahkan Komite Olahraga Arab Saudi sempat menyebut bahwa pemerintah tidak akan memberikan dukungan apapun kepada tim sepakbola yang pemainnya adalah wanita. 

"Masyarakat Arab Saudi adalah masyarakat yang sangat konservatif. Bahkan melihat perempuan datang ke stadion pun kami tidak bisa, apalagi membayangkan terbentuknya tim sepakbola wanita," kata Ahmad Eid Al-Harbi, wakil presiden Federasi Sepakbola Arab Saudi. 

Menariknya, klub sepakbola wanita Arab Saudi malah diresmikan di negeri orang, tepatnya di Inggris dan diresmikan oleh Ratu Inggris pada 2006 silam. Sayang tidak ada catatan resmi terkait klub ini.

Wanita Arab Saudi saat berlatih sepakbola.

Pemerintah Arab Saudi lewat federasi sepakbola mereka sebenarnya sudah sedikit melunak terkait tim sepakbola wanita. Pada 2012 misalnya, seperti dikutip dari eurasiareview.com, federasi sepakbola Arab Saudi meminta FIFA untuk bisa mengijinkan pesepakbola wanita beragama Islam untuk mengenakkan hijab saat bertanding. 

Time Magazine, sempat mengangkat kegelisahan sejumlah pesepakbola wanita di Arab Saudi yang masih belum bisa bermain sepakbola layaknya pesepakbola wanita di negara lain.

Salah satu pesepakbola wanita yang diwawancarai, Rawh Abdullah mengatakan,

"Saya sangat menyukai sepakbola. Saat saya bermain sepakbola, saya mendapat energi positif, saya tidak tahu itu berasal dari mana," kata perempuan yang juga kapten untuk Timnas wanita Arab Saudi itu.

Rawh Abdullah mengatakan meski Timnas Arab Saudi ada namun mereka tidak memiliki, klub profesional, pelatih, serta tidak ada lapangan resmi tempat mereka berlatih dan harus berlatih secara diam-diam.

"Padahal, kami hanya ingin menjadi pesepakbola wanita yang profesional," kata Rawn Abdullah.

Meski tidak mendapat dukungan penuh dari pemerintah, sejumlah organisasi perempuan mencoba untuk memfasilitasi para pesepakbola perempuan Arab Saudi ini untuk berkompetisi. 

"Mungkin saja dalam 10 tahun mendatang, Arab Saudi akan memiliki Timnas wanita sendiri," kata Lina al-Maeena, pendiri Jeddah United Sports Co.

274