Serie A Italia

Asal-usul Si Ular Raksasa yang Menjadi Julukan Inter Milan

Kamis, 9 Maret 2017 14:00 WIB
Editor: Gregah Nurikhsani Estuning
© GIUSEPPE CACACE/AFP/Getty Images
Bendera Inter Milan. Copyright: © GIUSEPPE CACACE/AFP/Getty Images
Bendera Inter Milan.

Inter Milan adalah salah satu tim papan atas Serie A Italia yang memiliki banyak sejarah. Klub yang berada di Kota Milan dan berbagi stadion dengan saudara tuanya, AC Milan, itu memiliki beberapa julukan, seperti I Nerazzurri, La Beneamata, dan Il Biscione, Kamis (09/03/17).

Memang, I Nerazzurri (Si Hitam Biru) lebih lekat dengan Inter daripada julukan lain. Salah satu faktor kuatnya tentu saja karena sesuai dengan warna kebesaran klub, yakni biru dan hitam.

Hal itu membuat julukan lain seakan terlupakan. La Beneamata yang berarti 'Yang Tersayang' juga sebenarnya acap kali disebut untuk merujuk kepada tim yang bermarkas di Giuseppe Meazza tersebut, tapi Il Biscione, Si Ular Raksasa, kurang begitu melekat bagi penikmat sepakbola Tanah Air. Padahal julukan ini bukan sekadar sebutan semata.

Biscione sebetulnya lebih memiliki kaitan yang erat dibandingkan dengan julukan lain. Julukan ini sangat mengakar dengan Ibu Kota Milan karena merupakan lambang kota mode tersebut. Di dalam lambang itu, ada seekor ular besar mencaplok anak kecil.

Jersey tandang Inter Milan.

Lambang tersebut juga bukannya tanpa arti. Itu merepresentasikan lambang Visconti sejak berabad-abad lamanya, di mana kisah mengenai Ottone Visconti, seorang Uskup Agung, pada tahun 1100 menjadi salah satu sejarah penting perkembangan Kota Milan dan Italia.

Alkisah, Visconti yang merupakan agamawan taat menentang adanya Perang Salib. Di sekitar tahun 1100, ia, bersama warga Milan lainnya, menjadi pimpinan dan mengepung Yerusalem. Mereka pergi menemui Saracen Volunce, prajurit yang terkenal kejam saat itu, dan menantangnya.

Lukisan ilustrasi Visconti.

Visconti akhirnya bertemu dengan Volunce yang memakai jubah dengan gambar ular raksasa sedang melahap seorang pria. Singkat cerita Volunce kalah dan Visconti beserta rombongan lain memenangi pertarungan tersebut. Saat kembali ke Milan, ia membawa senjata dan jubah milik Volunce.

Karena dianggap berjasa, Inter memutuskan untuk memakai perlambangan tersebut sebagai simbol perjuangan yang dipakai oleh Visconti. Saking terkenalnya kisah tersebut, Milan juga menggunakan lambang itu sebagai simbol Kota Milan hingga detik ini.

Lambang Il Biscione tak selalu dikenakan oleh Inter Milan. Perang Dunia dan keberadaan pemerintah fasis membuat Inter kerap berganti logo dan kostum. Namun julukan Il Biscione tetap melekat hingga sekarang.

205