Mantan presiden Barcelona, Joan Laporta, menyambangi Indonesia untuk memberikan pembelajaran mengenai pengembangan sepakbola nasional. Mulai dari tentang pembinaan sepakbola jalanan hingga akademi.
Ia turut memberikan komentar terkait cara yang dinilai sangat efektif untuk memajukan dunia persepakbolaan Indonesia. Hal itu diungkapkannya saat menghadiri latihan PS TNI di Lapangan Atang Sutresna, Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (02/04/17).
Ia didampingi presiden Valencia Peter Lim, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan pengusaha ternama Indonesia, Tomy Winata.
Joan Laporta (tengah berdiri) saat menghadiri latihan PS TNI."Saya disini karena undangan dari teman saya Tomy Winata dan Peter Lim. Dia mengatakan kepada saya mengapa harus datang ke Indonesia, karena kami percaya bahwa Indonesia punya potensi yang luar biasa," ujar Laporta.
"Selain potensi yang luar biasa, Indonesia punya suporter dengan komitmen besar untuk mendukung tim di Indonesia. Sepakbola bukan hanya cara menendang bola, tapi sepakbola adalah budaya. Ingin mengembangkannya, kalian harus mengembangkan filosofi," lanjut pria berumur 54 tahun tersebut.
Namun, menurut Laporta, semua itu harus dilakukan usai membenahi dan membangun sistem sepakbola yang baik.
"Tapi menjadi sukses, kalian harus membangun sistem, dan sistem adalah hal terpenting di opini saya. Jika tidak ada sistem, maka tidak ada proses dalam pengembangan sepakbola," tegas Laporta.