Profil Tim Liga 1

PSM Makassar: Kembalikan Kejayaan

Jumat, 7 April 2017 14:54 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Tengku Sufiyanto
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT/PSM Makassar
Logo PSM Makassar. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT/PSM Makassar
Logo PSM Makassar.

PSM Makassar didirikan pada tanggal 2 November 1915. Dahulu PSM bernama Makassar Voetbal Bond (MVB). PSM menjadi klub Indonesia yang turut andil dalam perjalanan sejarah persepakbolaan Tanah Air. PSM pernah mencicipi juara Perserikatan tahun 1956/57, 1957/59, 1964/65, 1965/66, dan 1991/92.

Setelah itu, PSM sempat tenggelam di masa kompetisi Galatama. Kala itu, pemain level bintang PSM hijrah ke klub Galatama bernama Makassar Utama.

Namun, tim Juku Eja langsung bangkit dari keterpurukan. Buktinya, PSM menyabet gelar Liga Indonesia musim 1999/00. Lalu PSM menduduki posisi runner up Liga Indonesia di musim berikutnya, setelah kalah 3-2 dari Persija Jakarta di laga final.

Tak hanya itu, PSM menjadi tim yang paling ditakuti di Indonesia dan Asia. PSM menorehkan prestasi manis kala menjadi juara di Piala Ho Chi Minch City 2001, dan menembus perempatfinal Liga Champions AFC pada tahun sama. Sebuah prestasi yang membanggakan bagi klub Indonesia yang belum memiliki sisi pendanaan profesional.

© artanation.blogspot
PSM Makassar juara Liga Indonesia Bank Mandiri 1999 – 2000. Copyright: artanation.blogspotPSM Makassar juara Liga Indonesia Bank Mandiri 1999–2000.

Memasuki era kompetisi Indonesia Super League (ISL), PSM tidak mampu bersaing untuk memperebutkan gelar juara. Prestasi terbaik PSM hanya menduduki posisi ketiga Indonesia Premier League (IPL) tahun 2011. Kala itu, kompetisi sepakbola Indonesia dalam kondisi dualisme.

Selanjutnya, PSM hanya mampu bersaing di papan tengah ISL hingga ajang kompetisi pengganti liga resmi yang terhenti akibat konflik sepakbola nasional, Torabika Soccer Championship (TSC) 2016.

Kini PSM tengah menatap Liga 1 dengan penuh hasrat untuk mengembalikan kejayaan yang hilang. Tim Juku Eja mulai dihuni pemain-pemain yang berlabel bintang untuk mendukung misi bersaing di tangga juara.

Hamka Hamzah dan Zulkifli Syukur merupakan dua pemain yang menjadi bukti keseriusan tim Juku Eja menatap juara Liga 1 di bawah asuhan Robert Rene Alberts. Walaupun dalam cobaannya PSM belum bisa membuktikan di turnamen pramusim Piala Presiden 2017 dan beberapa laga uji coba.

PSM tidak mampu menembus babak 8 besar usai kalah bersaing dengan tim peserta lainnya dalam memperebutkan tiga peringkat kedua terbaik. Lalu tim Juku Eja terakhir hanya mampu bermain imbang 2-2 kontra Persipura Jayapura dalam laga uji coba.

© kompasiana
Skuat PSM Makassar ketika Juara tahun 2000. Copyright: kompasianaSkuat PSM Makassar ketika juara Liga Indonesia Bank Mandiri musim 1999/00.

Pemain Masuk:

Hamka Hamzah, Reinaldo da Silva, Zulkifli Syukur, Ghozali Siregar, Rivky Mokodompit, Satrio Syam, Fathul Rahman, Asnawi Mangkualam, Steven Paulle.

Pemain Keluar:

Muchlis Hadi, Maldini Pali, Ivan Wahyudi, Zulvin Zamrun, Hisyam Achmad Tolle, Abdulrahman, Davit Aryanto, Kwon Jun, Luiz Ricardo, Kwon Jwun, dan Ronald Hikspoors.

Pelatih: Robert Rene Alberts

© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Robert Rene Alberts. Copyright: Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORTRobert Rene Alberts.

Robert Rene Alberts terntu menjadi sosok penting yang mengendalikan permainan PSM Makassar di Liga 1 nantinya. Pelatih berkebangsaan Belanda itu diharapkan manajemen PSM bisa mengangkat kerjayaan tim Juku Eja.

Maklum, Robert Rene bukan pelatih sembarangan. Ia sosok pelatih yang mampu membawa Arema Indonesia menjadi juara ISL musim 2009/10.

Sentuhan Robert Rene Alberts dinilai manajemen PSM mampu mengubah gaya permainan Hamka Hamzah dkk menjadi lebih trengginas. Buktinya, ia sukses membawa Juku Eja yang awalnya terseok-seok di TSC 2016 hingga mampu finis di peringkat enam klasemen.

Player to Watch: Rasyid Assahid Bakri

© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Rasyid Assyahid Bakri. Copyright: Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORTRasyid Assahid Bakri.

Menarik untuk mengikuti penampilan Rasyid Bakri yang diklaim banyak pihak menjadi nyawa permainan di lini tengah PSM Makassar. Berkat penampilan gemilangnya, pesepakbola 25 tahun tersebut diganjar pengharagaan sebagai gelandang terbaik kompetisi TSC 2016.

Rasyid tercatat memberikan delapan assists dan mencetak tujuh gol di TSC 2016. Ia pun masuk deretan top skor PSM, dan bersanding dengan rekan setimnya yang merupakan penyerang Tim Nasional (Timnas) Indonesia di Piala AFF 2016 lalu, Ferdinand Sinaga. Gaya permainan yang aktif dan kreativitas dalam menciptakan ruang, menjadi nilai plus bagi Rasyid.

Prediksi:

Dengan skuat dan pembelian pemain yang cukup menjanjikan seharusnya PSM Makassar mampu menjadi ancaman lain bagi klub papan atas Indonesia. Kepiawaian Robert Rene Alberts dalam meracik tim juga telah dibuktikan di ajang TSC 2016 lalu.

Target juara Liga 1 bukan tak mungkin diwujudkan, konsistensi permainan perlu ditunjukkan PSM di ajang Liga 1 jika  ingin menjaga asa menjuarai kompetisi sepakbola kasta tertinggi di Indonesia tersebut.