Pelatih asing Bhayangkara FC, Simon McMenemy terang-terangan mengkritisi regulasi penggunaan satu marquee player untuk ajang Gojek Traveloka Liga 1. Pelatih berpaspor Inggris tersebut menilai jika Indonesia belum memiliki sistem kompetisi selevel Liga elit Eropa ehingga regulasi penggunaan marquee player belumlah cocok.
“Soal marquee player saya pikir tak begitu bagus buat Indonesia. Pemain besar ke Indonesia dengan ekspektasi besar. Indonesia bukan Premier League, jadi kalau saya pikir ini susah untuk langsung bagus. Marquee player di Indonesia sangat sulit,” ujar McMenemy.
Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemyMeski tanpa marquee player, namun Bhayangkara tetap optimistis mampu memberikan hasil terbaik di Liga 1 dengan skuatnya saat ini. Setelah hanya finish di posisi tujuh perhelatan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 lalu, Bhayangkara FC merombak hampir seluruh susunan pemainnya.
Mereka hanya mempertahankan skuat lama sebesar 30 persen, sisanya kini mereka mendatangkan pemain-pemain muda dengan status anggota polisi. Komposisi skuat Bhayangkara FC untuk berlaga di kancah Liga 1 2017 memang sebagian besar berstatus anggota kepolisian.
Selain itu mereka juga kedatangan pemain muda potensial macam Muchlis Hadi Ning, Putu Gede Juni Antara, M Fatchurrochman, M Sahrul Gunawan, dan Evan Dimas yang sempat membawa Timnas U-19 menjuarai Piala AFF 2013 silam.
Lalu ada pula nama pemain senior, Firman Utina yang dibeli tim berjuluk The Great Alligator dari Sriwijaya FC. Jadi kita nantikan saja kiprah skuat besutan Simon McMenemy tanpa sosok marquee player di ajang Liga 1 yang akan mulai bergulir esok, Sabtu (15/04/17)