Momen ulang tahun ke-87 seharusnya dijadikan PSSI untuk memperbaiki diri. Dalam rentang itu, federasi sepakbola Indonesia itu sudah pernah mengalami pasang surut organisasi maupun prestasi.
Namun sejak tahun lalu, Edy Rahmayadi selaku Ketua Umum terpilih, berupaya membenahi PSSI melalui berbagai inovasi. Salah satu kebijakannya, yakni dengan membuka keran bagi pemain bintang kelas dunia di kompetisi Gojek Traveloka Liga 1.
Kebijakan ini pun mendapat reaksi dari para pelakunya, yakni pemain dengan sebutan marquee player dalam regulasi baru itu.
"Adanya marquee player tentu sangat bagus untuk menaikkan level kompetisi di Indonesia. Dan saya dengan senang hati membantu kompetisi di sini," tutur Jose Manuel Barbosa Alvez, marquee player dari Persela Lamongan kepada INDOSPORT beberapa waktu yang lalu.
Playmaker yang akrab disapa Coelho itu pun lantas menyebut Indonesia sudah punya modal kuat, yaitu para pemain muda dan atmosfer para suporternya.
"Pertama ke sini, saya sudah terkejut dengan besarnya antusias suporter Persela dan masyarakat Lamongan (saat menghadiri launching tim pekan lalu)," papar eks Benfica di Liga Utama Portugal itu.
"Sementara di tim baru saya, banyak pemain muda yang cukup antusias dan itu sudah menjadi modal mereka di masa depan," sambung jebolan akademi Inter Milan dan Benfica tersebut.
Hal senada juga diutarakan marquee player Arema FC, Juan Pablo Pino Puello. Melalui terjemahan Esteban Vizcarra, Pino menyebut sepakbola Indonesia lumayan menarik dari segi antusiasme penonton, dan juga lewat kehadiran marquee player.
Hal itu berdasarkan pengamatannya saat hadir langsung menyaksikan laga Persiba Balikpapan kontra Persija Jakarta di Stadion Gajayana, Minggu lalu, serta beberapa pertandingan Liga 1 lain di televisi.
"Sepakbola di sini lumayan bagus. Suporter, tim dan pemain juga bagus. Saya harap bisa memberi kontribusi ke depannya," tandasnya.