Liga 1

Djanur Bicara soal Maksud Pergantian Billy dengan Carlton Cole

Senin, 24 April 2017 21:11 WIB
Kontributor: Ginanjar | Editor: Tengku Sufiyanto
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT/Simamaung
Pelatih Persib Bandung, Djajang Nurdjaman Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT/Simamaung
Pelatih Persib Bandung, Djajang Nurdjaman

Pendukung setia Persib Bandung, Bobotoh melontarkan kekecewaannya di media sosial terkait strategi yang diterapkan Djajang Nurdjaman saat tim Maung Bandung ditahan imbang PS TNI 2-2, pada laga pekan kedua Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, 22 April lalu.

Salah satu protes yang dilontarkan Bobotoh adalah soal pergantian wonderkid Persib, Fulgensius Billy Paji Keraf yang digantikan Carlton Cole di pertengahan babak kedua.

Menurut Bobotoh, Billy Keraf sedang dalam kondisi on fire usai memberikan assist terhadap gol yang dicetak Atep. Tapi nyatanya malah diganti oleh Cole.

Justru Cole tidak mampu menunjukkan kualitasnya. Sehingga, mantan striker West Ham United itu gagal memberikan kontribusi untuk Persib.

© cnnindonesia.com
Pemain muda jebolan ASIOP Apacinti, Fulgensius Billy Paji Keraf. Copyright: cnnindonesia.comWonderkid Persib Bandung, Fulgensius Billy Paji Keraf.

Pelatih Persib, Djajang Nurdjaman, langsung angkat bicara menanggapi kritikan dari Bobotoh. Pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut mengatakan, Billy Keraf masih dalam kondisi yang belum maksimal 100 persen untuk bermain. 

"Banyak orang yang tidak mengerti. Kalau kita tim pelatih sudah tahu betul dia sudah tidak bisa bergerak lagi. Itu yang mereka tidak mengerti," ungkap Djanur.

Meski begitu, Djanur memuji penampilan Billy Keraf pada pertandingan menghadapi PS TNI.

"Kalau ditanya mungkin siap, tapi kenyataannya kita yang tahu. Bukan soal permainan, tapi ada pertimbangan lain," kata Djanur.

"Dia (Billy) itu gabung ke sini (Persib) saja baru beberapa hari, dan dia juga menyusul (ke Pakansari). Wajar kalau kondisinya seperti itu. Tidak bisa digenjot cepat, harus pelan-pelan. Kalau ditanya potensial, berpotensial sekali. Karena di samping punya skill, mainnya dewasa sekali. Tapi tetap harus pelan-pelan," tutup Djanur.