Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro membela anak asuhannya yang bertumbangan di menit akhir pertandingan kala berhadapan dengan tuan rumah Persija Jakarta. Beberapa penggawa Serdadu Tridatu tampak banyak yang mengeluh kesakitan di penghujung laga.
Dugaan awalnya, hal itu terjadi untuk mengulur-ngulur waktu pertandingan. Namun, mantan pembesut Persela Lamongan itu membantah pemainnya berlaga bak ‘pesinetron’.
Menurut Widodo, itu murni karena cedera yang dialami para pemainnya. Bukan untuk menghabiskan waktu karena timnya telah di atas angin.
“Pemain saya cedera. Memang tidak bisa dipaksakan kalau hamstring. Saya tekankan, itu bukan sandiwara atau sinetron. Kalau engkel bisa bertahan, hamstring tidak bisa,” ucap Widodo pada sesi jumpa pers setelah pertandingan di Bekasi, Minggu, (21/05/17).
Agus Nova dan Nick van Helden menjadi contoh pemain Bali United yang terkapar di sepuluh menit terakhir jelang pertandingan selesai. Widodo menyatakan, hal tersebut lumrah terjadi kalau sang pemain terkena sedikit gangguan pada hamstring.
Sementara itu, Widodo sedikit membocorkan kunci keberhasilan timnya mengganggu dominasi lini tengah Macan Kemayoran . Arsitek berusia 46 tahun tersebut menyebut penerapan skema pressing ketat sebagai jawaban utama.
“Kami sudah tahu, karena Persija beberapa kali tidak menang. Ini momen penting untuk Persija. Dalam latihan dua hari fokus meredam lini tengah. Sedikit lebih unggul kita, itu kunci. Sengaja kita cadangkan Irfan (Bachdim) agar tetap konsisten menekan Persija. Pertahanan Persija cukup kuat,” pungkas Widodo.