Pesepakbola Perempuan Tangguh Pecahkan Rekor Dunia

Kamis, 29 Juni 2017 20:24 WIB
Penulis: Nindhitya Nurmalitasari | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Equal Playing Field
Pesepakbola perempuan pecahkan rekor di Gunung Kilimanjaro. Copyright: © Equal Playing Field
Pesepakbola perempuan pecahkan rekor di Gunung Kilimanjaro.

Sekelompok perempuan dari berbagai penjuru dunia baru saja memecahkan rekor pertandingan sepakbola di tempat tertinggi di dunia. Ini merupakan yang pertama dalam sejarah.

Dilaporkan CNN (29/06/17), 30 pesepakbola perempuan dari 20 latar belakang kebangsaan yang berbeda ini rela mendaki puncak gunung tertinggi di Benua Afrika, Kilimanjaro, untuk memecahkan rekor tersebut.

Para perempuan yang berusia 18 hingga 66 tahun ini, secara luar biasa, berhasil memainkan 90 menit pertandingan di ketinggian ekstrem, yakni hampir 19.000 kaki atau sekitar 5.791 meter di atas permukaan laut.

© Equal Playing Field
Sepakbola wanita di Gunung Kilimanjaro. Copyright: Equal Playing Field30 pesepakbola perempuan pecahkan rekor di Gunung Kilimanjaro, Afrika.

Meski pertandingan antara Volcano FC dan Glacier FC ini berakhir tanpa gol, aksi ini tetaplah bukan perkara mudah. Pasalnya, sepakbola di dataran tinggi merupakan hal yang amat menantang dan bahkan berisiko.

Dari segi kesehatan, tipisnya level oksigen di dataran tinggi tentu akan memengaruhi atau bahkan menurunkan kemampuan fisik seseorang. Apalagi untuk menjalankan aktivitas fisik yang intens layaknya bermain sepakbola.

Baca Juga

  • 5 Momen Pergantian Pemain Terlucu

  • 5 Fakta Menarik di Balik Daftar 100 Atlet Terkaya Dunia

  • Ni Nengah Widiasih, Mimpi Besar Teruskan Perjuangan Kartini di Atas Kursi Roda

Bahkan pada Mei 2007 lalu, Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) sampai pernah mengeluarkan larangan terhadap laga internasional yang diselenggarakan di ketinggian lebih dari 8.200 kaki di atas permukaan laut karena alasan kesehatan.

Selain itu, pertandingan di tempat tinggi juga dianggap tidak adil untuk tim tamu yang tidak memiliki kesempatan aklimatisasi sebaik tim tuan rumah yang telah terbiasa dengan kondisi lingkungan. Namun, aturan ini lalu dicabut setahun setelah dikeluarkan.

Terlepas dari segala risiko yang mungkin dihadapi, aksi pemecahan rekor dunia oleh atlet perempuan ini memiliki misi mulia. Mereka ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah kesetaraan gender di dunia olahraga.

Hal ini pun diungkapkan oleh mereka yang berpartisipasi dalam aksi pemecahan rekor tersebut.

“Anda tidak dapat membantah fakta bahwa ada sekelompok atlet yang bermain (sepakbola) di ketinggian hampir 19.000 kaki. Tidak peduli apapun gendernya,” ungkap Erin Blankenship, pesepakbola asal Amerika Serikat sekaligus co-founder dari Equal Playing Fields yang memfasilitasi acara tersebut, kepada CNN Sports.

Pemecahan rekor tersebut juga diikuti oleh mantan pesepakbola dan peraih juara Olimpiade asal AS, Lori Lindsey, dan mantan gelandang Inggris, Rachel Unitt.

Masalah diskriminasi dan ketidaksetaraan memang menjadi masalah klasik dalam dunia olahraga. Baru-baru ini saja terungkap fakta yang cukup mengejutkan mengenai sedikitnya atlet perempuan yang mampu masuk ke daftar 100 atlet berpendapatan tertinggi versi majalah Forbes.

388