Regenerasi dalam sepakbola selalu dianggap penting. Sehingga banyak klub sepakbola mendirikan akademi yang bertujuan untuk menghadirkan pemain-pemain berkualitas yang nantinya 'jadi amunisi'untuk dipromosikan ke skuat senior.
Spanyol jadi salah satu negara yang memiliki pembinaan usia dini yang tertata. La Masia milik Barcelona dan Castilla milik Real Madrid jadi dua di antara yang termashur. Tapi, klub-klub di papan tengah seperti Valencia, Villarreal, serta Real Sociedad pun tak bisa luput dari perhatian.
Real Betis kini tengah giat melahirkan pemain muda bertalenta. Saat ini, kita tengah melihat pemain berbakat yang diprediksi punya masa depan cerah, yang kini tengah diperebutkan Real Madrid dan Barcelona, yaitu Dani Ceballos.
Mungkin sebelumnya belum ada yang tahu siapa itu Ceballos dan seperti apa permainannya. Berkat Barcelona, Real Madrid, serta Piala Eropa U-21 2017 -jangan dilupakan Real Betis- kita langsung buru-buru ke Youtube, mengetikkan kata kunci "Dani Ceballos Skills and Goals".
Dani Ceballos ketika berseragam Timnas Spanyol.Nama lengkapnya Daniel Ceballos Fernandez, lahir di Utrera 7 Agustus 1996. Ia bergabung ke akademi Sevilla tahun 2008 saat usianya masih 8 tahun.
Sayang, di akademi yang melahirkan nama besar seperti Jose Antonio Reyes tersebut, ia hanya bertahan selama satu tahun setelah dilepas karena kesehatannya bermasalah, ia menderita bronkitis kronis. Penyakit yang menggerogotinya itu nyaris menenggelamkan mimpinya menjadi pesepakbola.
Beruntung klub kampung halamannya, CD Utrera menawarkan kesempatan untuk melanjutkan perkembangannya sebagai pesepakbola, sambil dipantau kesehatannya.
Sembuh dari penyakit setelah dua musim di Utrera, Ceballos bergabung ke tim junior Real Betis pada tahun 2014 dan dengan cepat berkembang hingga akshirnya tim senior yang bermarkas di Benito Villamarín tersebut mempromosikannya setahun kemudian.
Sejak itu, ia membangun dirinya sebagai sosok sentral di lini tengah Real Betis dengan kemampuannya menahan bola dan mengatur ritme permainan Betis.
Ia dianugerahi fleksibilitas tinggi sehingga ia bisa berperan sebagai gelandang serang maupun bertahan. Juga disertai kemampuan membaca arah bola, terbukti dengan melakukan 60 kali intersep di 30 kali penampilannya di La Liga 2016/17 lalu serta mencatatkan 81% akurasi umpan.
Di balik kemampuannya, ia bukan tanpa cela. Berani merebut bola, tapi sayang ia ringkih saat beradu badan dan duel udara.
Kelemahan lainnya adalah soal penyelesaian akhir yang kurang tajam. Maka tak mengherankan ia hanya mampu mencatatkan 2 gol di musim lalu. Bagaimanapun juga, ia masih di usia 20 tahun dan kesempatan untuk berkembang masih panjang.
Dani Ceballos menjadi pemain terbaik dalam turnamen Euro U-21 2017.Banyaknya kesempatan bermain Ceballos di musim lalu tak lepas dari pergantian pelatih dari Gustavo Poyet ke Víctor Sánchez del Amo-di akhir musim lalu sudah diganti Quique Setién. Hal ini mebuat potensinya terlihat dan mendapatkan diboyong ke Polandia untuk membela Timnas Spanyol U-21 di Piala Eropa u-21.
Meski hanya mampu membawa La Rojita mengakhiri turnamen sebagai runner-up, ia semakin mencuri perhatian sejumlah klub besar dan menciptakan El Clasico demi memperebutkan tanda tangannya setelah meraih predikat pemain terbaik karena dianggap menunjukkan kualitas dan kontrol permainan cemerlang.
Dani ceballos memang masih terikat kontrak di Real Betis hingga akshir Juni 2020 mendatang. Keduanya pun siap menebus klausul pelepasan sang primadona sebesar 15 juta euro atau sekitar Rp228 miliar. Tentu, harga yang sangat murah untuk klub seukuran Barcelona maupun Real Madrid.