Liga 1

Usai Irfan Bachdim Ngamuk, Kini Giliran Rizky Pora Kedapatan Sikut Pemain Bali United

Minggu, 16 Juli 2017 13:46 WIB
Editor: Ramadhan
 Copyright:

Pertandingan antara tuan rumah Bali United menghadapi Barito Putera pada pekan ke-14 Gojek Traveloka Liga 1 2017 di Stadion Kapten I Wayan Dipta beberapa hari lalu, berlangsung keras dan dalam tensi yang tinggi. Setidaknya ada dua insiden perseteruan antara kedua pemain.

Pertama, ada bintang Bali United, Irfan Bachdim, yang nyaris baku pukul dengan pemain asing Barito Putera, Douglas Packer. Bachdim terlihat sangat emosi setelah dirinya mendapat tekel keras dua kaki dari belakang yang dilancarkan Packer di menit ke-66.

© www.baliutd.com
Irfan Bachdim merayakan keberhasilannya cetak gol ke gawang Perseru Serui. Copyright: www.baliutd.comIrfan Bachdim merayakan keberhasilannya cetak gol ke gawang Perseru Serui.

Bachdim yang tak terima dengan tekel kasar tersebut langsung menghampiri Packer dan mendorongnya hingga tersungkur. Emosi pemain Timnas Indonesia itu terus meluap hingga akhirnya pelatih Barito, Jacksen F Tiago menenangkannya di pinggir lapangan.

Baca Juga:

Wasit yang memimpin laga tersebut akhirnya mengganjar Bachdim dengan kartu merah. Naun, Packer sendiri tak diusir keluar lapangan dan hanya mendapatkan kartu kuning.

Ternyata, tak hanya Bachdim saja yang terlibat perseteruan pada laga tersebut. Pemain Bali United lainnya, Andhika Wijaya, juga tertangkap kamera terlibat bentrok dengan bintang Barito, Rizky Pora.

Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @bali_football, Andhika tampak menghampiri Rizky Pora saat laga tengah berlangsung dan keduanya terlihat adu mulut. Namun, saat Andhika mendekat, Rizky Pora langsung melayangkan sikutan ke wajah Andhika hingga si pemain kesakitan dan tersungkur.

Saat disikut bintang Timnas Indonesia, Andhika sendiri sempat memegang kepala Rizky Pora dengan spontan dan tak terlalu keras. Sayangnya, Rizky Pora merespons dengan berlebihan seolah-olah seperti dipukul.

Insiden yang melibatkan bentrok fisik tersebut tentu sangat disayangkan terjadi di persepakbolaan nasional. Apalagi saat ini sepakbola Indonesia terus berbenah menuju tata kelola sepakbola yang lebih baik.

816