Berujung Ricuh, Hasil Derby Malang Menunggu Jawaban PSSI

Kamis, 3 Agustus 2017 05:45 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Kericuhan yang terjadi di laga Persema 1953 vs Arema Indonesia. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Kericuhan yang terjadi di laga Persema 1953 vs Arema Indonesia.

Penghentian laga bertajuk Derby Malang segera menemui kejelasan. Pihak Match Commisioner sudah bertindak cepat dengan melaporkan segala insiden yang terjadi di Stadion Gajayana kepada Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur.

Langkah itu pun dinilai sudah tepat, mengacu pada manual kompetisi Liga 3 regional, yang dikelola langsung oleh Asprov masing-masing daerah.

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Kericuhan yang terjadi di laga Persema 1953 vs Arema Indonesia. Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTPerselisihan antara pemain Persema 1953 dan Arema Indonesia.

"Kita kembalikan status pertandingan antara Persema 1953 melawan Arema Indonesia kepada Asprov Jawa Timur," ujar Purwahyudi saat ditemui media di Kantor PSSI Kota Malang.

"Nanti biar yang memutuskan pihak Asprov sendiri, soal hasil akhir apakah tetap 1-1 atau berubah (walk out)," pria berkacamata yang bertindak sebagai Match Commisioner itu menambahkan.

Seperti diketahui, pertandingan antara Persema 1953 melawan Arema Indonesia akhirnya dihentikan di menit 81. Hal itu setelah terjadi insiden masuknya suporter lantaran terpancing emosi atas berbagai keputusan wasit yang dinilai tidak adil.

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Kericuhan yang terjadi di laga Persema 1953 vs Arema Indonesia. Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTPihak kepolisian berusaha menenangkan para penonton yang masuk ke dalam lapangan.

Bermula dari permainan keras kedua tim, Wasir Rahman Efendi lalu mengganjar kartu merah kepada pemain Arema. ofisial Arema yang tidak puas, lalu mengejar wasit asal Jombang itu.

Ribuan Aremania yang memadati tribun utara, lalu ikut-ikutan merangsek masuk ke lapangan untuk melampiaskan kekesalan mereka kepada wasit. Namun, perangkat wasit lari tunggang langgang ke ruang ganti, dan tidak lagi menampakkan batang hidungnya hingga menjelang malam hari.