Jakmania, Bobotoh, dan Bonek Absen di Islah Perdamaian Suporter

Kamis, 3 Agustus 2017 17:55 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Humas Kemenpora
Islah damai suporter Indonesia. Copyright: © Humas Kemenpora
Islah damai suporter Indonesia.

Acara islah perdamaian antar suporter yang digagas Kemenpora dihadiri oleh jajaran pengurus PSSI dan 50 perwakilan kelompok suporter dari berbagai klub Indonesia. Kemenpora diketahui menyebarkan undangan untuk 53 kelompok suporter.

Namun sayang, tiga perwakilan kelompok suporter tak datang. Jakmania, Bobotoh, dan Bonek memilih absen dari undangan bertajuk Jumpa Suporter Sepakbola itu.

© Humas Kemenpora
Menpora Imam Nahrawi dan perwakilan suporter dalam islah damai. Copyright: Humas KemenporaMenpora Imam Nahrawi dan perwakilan suporter dalam islah damai.

Dalam islah ini, Menpora Imam Nahrawi memberikan harapannya dalam acara jumpa suporter tersebut.

"Seperti yang saya sampaikan dalam minggu kemarin bahwa kita lakukan pertemuan suporter Tanah Air dan alhamdulillah sekarang sudah bertemu dan berkomitmen semua untuk menjaga agar ke depan tidak ada lagi soal-soal yang memungkinkan kita bentrok, konflik, rusuh, dan memperkeruh keadaan," ujar Imam.

"Cukuplah sahabat kita terakhir Ricko sebagai korban, dan komitmen ini harus berjalan bersama-sama. Dan sekali lagi pemerintah akan mengawal ini dan memastikan bahwa komitmen ini harus menjadi konsekuensi logis yang harus dikawal secara bersama-sama. Sehingga bila mana terjadi lagi maka tentu komitmen ini akan kami tagih," tambah Imam.

© Humas Kemenpora
Ketum PSSI Edy Rahmayadi dan Menpora Imam Nahrawi. Copyright: Humas KemenporaKetum PSSI Edy Rahmayadi dan Menpora Imam Nahrawi.

Menteri asal Bangkalan, Madura, tersebut berharap PSSI ke depannya mampu menegakkan keadilan jika kasus kekerasan di kalangan suporter kembali  terulang. Imam ingin tak ada tebang pilih dalam pemberian sanksi agar memberikan efek jera pada oknum suporter agar nantinya tak terulang lagi.

"Demikian juga kepada PSSI, kepada federasi untuk betul-betul menegakkan kode disiplin, aturan-aturan yang sudah dibuatnya, dan sudah tentu Komisi Disiplin harus lebih tegas memberikan sanksi," tegas Imam.

2.5K