Kasus Suporter Tewas di Patriot, PSSI Berharap Tak Dihukum FIFA

Selasa, 5 September 2017 21:38 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

Induk Federasi Sepakbola Indonesia, PSSI tengah berharap-harap cemas. Bagaimana tidak, organisasi yang saat ini dipimpin oleh Edy Rahmayadi tersebut sedang  berharap tak mendapat hukuman dari FIFA.

Bukan tanpa alasan PSSI tengah cemas. Terlebih setelah jatuhnya korban jiwa dalam laga uji coba melawan Fiji di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi pada Sabtu (02/09/17) lalu.

© YouTube
Arah roket flare yang menimpa Catur Yulianto, suporter Timnas yang tewas. Copyright: YouTubeArah roket flare yang menimpa Catur Yulianto, suporter Timnas yang tewas.

Seperti diketahui dalam laga yang berkesudahan imbang tanpa gol ini,  salah satu suporter Timnas Indonesia, Catur Juliantono merengang nyawa akibat terkena ledakan roket flare yang dibawa suporter Timnas lain. Parahnya luka bakar yang dialami Catur pun membuat nyawanya tidak bisa terselamatkan ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Kejadian ini sendiri sudah dilaporkan kepada FIFA. Namun memang hingga saat ini belum ada respon balasan dari FIFA. Hal ini seperti diutarakan Sekretaris Jendral (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Sekretaris Jenderal PSS, Ratu Tisha dalam jumpa konferensi pers. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTSekretaris Jenderal PSS, Ratu Tisha dalam konferensi pers.

"Kami sudah bersurat ke FIFA, apapun itu. Dengan adanya insiden ini kami sudah beritakan semuanya tanpa ditutupi, tentunya dengan opsi ke depannya, apa yang kami lakukan dari sisi kita bisa kami minamilasir. Tinggal tunggu saja," ucap Tisha saat ditemui di kantor PSSI, kuningan Jakarta, Selasa (05/09/17).

Tisha sendiri mengatakan keputusan akan tersebut baru akan turun minggu depan. Setidaknya saat ini Indonesia masih dalam harap-harao cemas terkait hukuman.

© goal.com
Caption Copyright: goal.comPSSI masih menunggu keputusan yang diambil FIFA terkait kasus tewasnya suporter Timnas Indonesia.

"Keputusan itu, biasanya kami melaporkan paling lambat 2x24 jam. Setelah itu mereka akan update. Biasanya minggu depan," tutup Tisha.

4