Liga 1

Tribun Khusus Jak Angel Buktikan Nonton Sepakbola di Stadion Aman untuk Perempuan

Senin, 2 Oktober 2017 10:20 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Salah seorang Jak Angel mengantri untuk masuk stadion GBk. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Salah seorang Jak Angel mengantri untuk masuk stadion GBk.

Peribahasa yang menyebut suguhan sepakbola hanya untuk kaum laki-laki semakin tergerus oleh zaman. Sebab saat ini, banyak kaum perempuan yang tergila-gila dengan permainan si kulit bundar.

Contoh nyatanya ada pada Jak Angel, sebutan untuk perempuan pendukung Persija. Belum lama ini, Jak Angel membuat gebrakan besar terhadap sepakbola Indonesia. Khususnya, di ranah suporter.

Saat Persija melawan PS TNI, Sabtu (30/09/17) Jak Angel menyediakan tribun khusus suporter perempuan Persija di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. Ratusan perempuan berbaur di satu titik. Tidak ada laki-laki, hanya kaum hawa.

Tidak hanya itu, mereka juga menyuguhkan aksi yang kreatif. Selain memberikan dukungan melalui nyanyian, Jak Angel membuat koreografi dalam bentuk pengibaran balon berwarna oranye.

Ketua Umum Jakmania, induk dari Jak Angel, Tauhid Indrasjarief mengungkapkan latar belakang perencanaan tribun khusus untuk pendukung perempuan Persija. Selain itu, pria yang akrab dipanggil Bung Ferry tersebut ingin menunjukkan bahwa menyaksikan Macan Kemayoran, julukan Persija, langsung di stadion bukan sesuatu yang menyeramkan untuk penonton perempuan.

 

1 Tribun 1 Jakangel!!! 👆🏼

A post shared by C. Elke Mengko (@elke_ch) on

“Inisiatif ini datang dari Bunda Temmy, (salah satu perempuan pendiri Jakmania-red). Saya sangat mengapresiasi. Sesekali kita kasih kesempatan untuk mereka untuk menyatu, kumpul. Jadi, untuk menunjukkan bahwa menonton sepakbola bersama Jakmania itu aman. Buktinya ini, ratusan Jak Angel berani menonton langsung di stadion tanpa rasa takut apa pun,” ujar Bung Ferry belum lama ini.

Meskipun tidak semua penonton perempuan menyatu di tribun khusus Jak Angel, Bung Ferry maklum. Sebab, terobosan tersebut tidak bersifat memaksa.

“Ya tidak apa-apa, ini bentuk pertama. Tidak ada paksaan. Mungkin banyak yang tidak ingin jauh (dari pacarnya maupun orang tuanya). Wajar saja,” pungkas Bung Ferry.

479