Termasuk Persib, 3 Klub Tidak Ikut FKKSPI yang Ancam Mogok Lanjutkan Kompetisi

Rabu, 4 Oktober 2017 17:48 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT/Persib
Logo Persib Bandung. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT/Persib
Logo Persib Bandung.

Sebanyak 15 klub Gojek Traveloka Liga 1 mendeklarasikan Forum Komunikasi Klub Sepakbola Profesional Indonesia (FKKSPI) dengan tujuan menuntut hak mereka kepada operator kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB). Mereka menjelaskan tiga aspek yang menjadi dasar gugatan mereka.

Aspek tersebut adalah teknis, legal, dan bisnis. Ketiga aspek tersebut mencakup ke dalam 15 poin tuntutan.
Tiga klub peserta Liga 1 tidak ikut ke dalam FKKSPI. Mereka adalah Persib Bandung, Bali United, dan PS TNI.

Perwakilan dari FKKSPI, Bento Madubun mengatakan pintu tetap terbuka untuk ketiga klub tersebut bergabung dalam faksinya. Media Officer Persipura Jayapura itu menambahkan, keanggotaan FKKSPI tidak hanya terpaku pada peserta Liga 1.

© Muhammad Adiyaksa/INDOSPORT
Gede Widiade (kedua dari kanan). Copyright: Muhammad Adiyaksa/INDOSPORTSejumlah perkawilan klub Liga 1 yang mendeklarasikan Forum Komunikasi Klub Sepakbola Profesional Indonesia (FKPSI).

"Pertama, kenapa 15 klub, diawali dari pertemuan sebelum kompetisi. Ada penentuan operator, sesuatu yang perlu dikomunikasikan. Ada pemahaman kalau ini hanya 15 tim saja,” ucap Bento pada konferensi pers FKPSI di Cafe Blooming, FX Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (04/10/17).

“Kami terbuka untuk siapa saja. Ini kumpulan 15 klub, tidak terbatas. Hanya saja sampai saat ini, komunikasi Cuma 15 klub saya,” tambahnya.

Bila tuntutan mereka tidak diselesaikan oleh PT LIB, FKKSPI menuntut untuk mogok melanjutkan kompetisi. Mereka memberikan tenggat waktu selama 14 hari ke depan untuk PT LIB menanggapi keinginan mereka.

© Antara Papua/Anwar
Media Officer Persipura Jayapura, Bento Madubun. Copyright: Antara Papua/AnwarMedia Officer Persipura Jayapura, Bento Madubun.

Salah satu poin yang mereka tuntut adalah pilihan waktu pertandingan. Terkait hal ini, Direktur Utama Persija, Gede Widiade bersuara keras kepada PT LIB untuk melakukan perubahan. 

“Banyak hal prinsip, kita minta transparansi dan fair play dari operator. Contoh, Satu tim bermain pada siang hari dan hari kerja. Kita minta tolong diubah jam. Kami langsung minta televisi. Mereka bilang itu ketentuan operator. Kami bilang operator, mereka lempar ke televisi. Kami merasa di pingpong,” pungkas Gede.

1