Liga 1 Indonesia

Sama-sama Kecewa, Bhayangkara FC Ikut Gabung FKKSPI

Selasa, 10 Oktober 2017 11:46 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra
© Media Bhayangkara FC
Sebaga tuan rumah, Bhayangkara FC dengan santai saat latihan. Copyright: © Media Bhayangkara FC
Sebaga tuan rumah, Bhayangkara FC dengan santai saat latihan.

Bhayangkara FC (BFC) ikut bergabung dalam Forum Komunikasi Klub Sepakbola Profesional Indonesia (FKKSPI), yang tidak puas dengan berjalannya manajemen kompetisi Liga 1 musim ini. BFC menjadi satu dari 15 klub yang meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk memenuhi tuntutan mereka soal transparansi.

Bahkan klub-klub FKKSPI sempat mengancam akan melakukan mogok bermain di Liga 1 jika tuntutan mereka tak dihiraukan. Aksi ini kemudian mendapat tanggapan serius dari Edy Rahmayadi selaku Ketua Umum (Ketum) PSSI yang akhirnya balas mengancam akan membubarkan kompetisi.

© Muhammad Adiyaksa/INDOSPORT
Gede Widiade (kedua dari kanan). Copyright: Muhammad Adiyaksa/INDOSPORTGede Widiade (kedua dari kanan).

Belakangan, kubu BFC sendiri mengurai alasan mereka terlibat dalam FKKSPI ini. Rahmad Sumanjaya, selaku sekretaris tim BFC menyatakan bahwa aksi ini merupakan murni bagian dari aspirasi klub yang terlibat di dalamnya.

"Kita solidaritas terhadap persoalan-persoalan yang dirasakan klub-klub lain. Itu saja," kata Rahmad kepada INDOSPORT.

© INDOSPORT/Zainal Hasan
Jajaran pengurus PT LIB mempersilahkan klub untuk melakukan aksi mogok. Copyright: INDOSPORT/Zainal HasanJajaran pengurus PT LIB mempersilahkan klub untuk melakukan aksi mogok.

Rahmad mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh PT LIB sebenarnya merusak iklim kompetisi yang sudah kadung berjalan. Maka dari itu dirinya meminta agar polemik ini diselesaikan dengan jalan PT LIB memenuhi tuntutan klun.

"Sebenarnya sudah rusak suasananya, dengan PT LIB belum memenuhi keresahan klub-klub. Sudah resah klub. Sehingga harus muncul situasi seperti ini. 15 klub merasa tidak puas," tambah Rahmad.

Polemik ini sendiri sudah mendapatkan perhatian dari klub lain. Sebelumnya, Semen Padang, Arema FC, dan Sriwijaya FC juga sudah menanggapi persoalan ini, sebagian besar menginginkan agar permasalahan ini diselesaikan dengan cara yang konstruktif. 

251