Liga 1

Masih Adem Ayem, Suporter Desak Manajemen PSMS Lebih Terbuka

Kamis, 7 Desember 2017 18:49 WIB
Editor: Galih Prasetyo
© INDOSPORT/Kesuma Ramadhan
Konvoi PSMS Medan Copyright: © INDOSPORT/Kesuma Ramadhan
Konvoi PSMS Medan

Sepertinya salah satu kelompok pendukung setia PSMS Medan, Kampak, mulai gerah dengan sikap dingin pengurus klub. Di saat sejumlah tim sibuk berburu pemain demi persiapan menatap Liga 1, PSMS Medan justru terkesan menunggu tanpa kejelasan. Bahkan mereka meragukan kesiapan PSMS, baik dari segi mental ataupun finansial.

"Apa pengurus belum ada dana untuk mendatangkan pemain? Atau memang yang ada sekarang dipertahankan. Menurut kami, gak ada salahnya mempertahankan yang baik, tapi kan tidak mungkin sekelas Djanur tak mau mendatangkan pemain. Terutama pemain asing sesuai peraturan badan liga" ujar Wakil Ketua Kampak, Gitok kepada Indosport, Kamis (07/12/17).

Masih menyisakan tanya di benaknya, Gitok pun mengaku heran dengan sikap pengurus PSMS yang terkesan lebih tertutup jelang bergulirnya Liga 1.

"Jadi kinerja pengurus belakangan ini belum begitu terlihat dan belum terbuka. Sementara klub lain sudah sibuk membahas transfer bahkan mulai mengumumkan pemainnya, PSMS kok masih adem ayem," ujarnya.

Selain kesiapan tim, Gitok juga meminta pengurus PSMS untuk ikut mendorong pemerintah Kota Medan agar lebih serius menyelesaikan pembenahan stadion Teladan Medan sebagai homebasenya skuad Ayam Kinantan. 

© INDOSPORT/Kesuma Ramadhan
Suasana penyambutan tim PSMS Medan Copyright: INDOSPORT/Kesuma RamadhanSuasana penyambutan tim PSMS Medan

Sebelumnya tuntutan agar pengurus PSMS bisa lebih terbuka juga pernah disampaikan Ketua Askit PSSI Medan, Iswanda Nanda Ramli. Menurutnya, sikap terbuka manajemen klub akan lebih memudahkan sponsor untuk mendukung perjalanan PSMS mengarungi Liga 1. 

"Kalau terbuka, sponsor tak akan sungkan untuk datang dan mendukung PSMS dari segi finansial. Pengurus juga harus lebih rajin mencari sponsor, karena kita sama-sama tau untuk menghabiskan semusim di Liga 1 butuh dana lebih dari Rp 30 Miliar," ujar Nanda.

116