Bursa transfer Indonesia belakangan dikejutkan dengan pergerakan 'liar' Sriwijaya FC yang mendatangkan sejumlah nama tenar mulai dari Adam Alis, Makan Konate hingga yang paling sensasional, pemain terbaik Piala AFC 2017, Manuchekhr Dzhalilov yang berhasil dibajak dari klub Tajikistan, FC Istiklol.
- Datangkan Pemain Terbaik Piala AFC, Berapa Dana yang Dikeluarkan Sriwijaya FC?
- Tak Hanya Sriwijaya, Persipura Juga Turut Tagih Tunggakan Subsidi dari PT LIB
- Subsidi Ditunggak, Sriwijaya FC Heran Kompetisi Musim Depan Sudah Disiapkan PT LIB
- Banyak Beli Pemain Bintang, Sriwijaya FC Malah Gagal Datangkan Pemain Liga 2
Pilihan Dzhalilov untuk mengadu nasib di Liga Indonesia ternyata dilandasi oleh ketertarikan akan nama besar Sriwijaya FC dan juga keseriusan serta ambisi besar manajemen tim Laskar Wong Kito untuk menjadi yang terbaik di musim depan.
Akan tetapi, rupanya Dzhalilov bukan menjadi nama tenar terakhir yang akan didatangkan. Sang agen, Dokter Ratna Mustika mengisyaratkan akan ada talenta besar lainnya yang akan ia datangkan, tidak hanya ke Sriwijaya FC tapi juga ke klub lainnya di Indonesia bahkan juga ke luar negeri.
"Kita tunggu saja, sudah ada pasti akan diketahui dalam waktu dekat. Tunggu shot on the target," ucapnya ke INDOSPORT sambil merahasiakan nama lainnya yang akan bergabung.
Menilik ucapan super agen wanita itu, bisa saja nama tenar lainnya yang sedang menjadi incaran adalah Rohit Chand. Pemain Timnas Nepal itu berada di bawah agensi Dokter Ratna dan saat ini tengah berstatus free transfer lantaran kontraknya tak diperpanjang Persija Jakarta. Maka dari itu, menarik ditunggu kemana Rohit Chand akan berlabuh.
Sejauh ini Ratna Mustika memang tidak terlalu banyak mengurus transfer pemain, hanya saja ia memiliki sejumlah rekan kerja yang berlabel pemain Timnas. Dirinya juga menegaskan lebih suka mendatangkan satu pemain berkualitas tinggi dibanding melakukan negoisasi dengan banyak nama yang tentu menyita banyak waktu.
"Saya memilih datangkan pemain berkualitas, tidak perlu banyak pemain, satu saja cukup. Jika satu itu bisa ke liga China kenapa tidak, ibaratnya disana satu orang itu sama dengan datangkan di sini itu sekitar lima belas pemain. Kan butuh waktu juga buat negosiasi segala macam yang tidak gampang," bebernya.