In-depth

Usaha Ingin Bangkitkan Real Madrid, Zidane Seperti Lupa Isi 'Rumah'

Minggu, 24 Desember 2017 16:48 WIB
Penulis: Annisa Hardjanti | Editor: Abdurrahman Ranala
© Masterpress/Getty Images
Zinedine Zidane pada laga saat melawan Kashima Antlers (18/12/16). Copyright: © Masterpress/Getty Images
Zinedine Zidane pada laga saat melawan Kashima Antlers (18/12/16).

Barcelona kemarin baru saja menang atas Real Madrid dalam laga yang dihelat di Santiago Bernabeu, markas besar Los Blancos. Kemenangan besar Barca di kandang mereka tentunya menjadi sebuah hal yang cukup memalukan, terlebih lagi Blaugrana merupakan rival terbesar mereka dari bertahun-tahun lamanya. 

Salah satu bintang Real Madrid, Marcelo sempat mengungkapkan, dilansir Marca, bahwa para pendukungnya terlalu bersemangat dan berekspetasi tinggi soal kemenangan yang selalu diraih oleh Real Madrid kala menghadapi El Clasico. 

© INDOSPORT
Skuat Barcelona merayakan kemenangan mereka atas Real Madrid. Copyright: INDOSPORTSkuat Barcelona merayakan kemenangan mereka atas Real Madrid.

Ada banyak kekurangan dan kritik yang mampir ke klub asuhan Zinedine Zidane sepanjang musim ini. Namun mereka tak juga belajar dan tetap mandek untuk berkembang. Real Madrid lebih suka diselimuti oleh debu kesalahan ketimbang memperbaikinya. 

Begitu banyak pemain yang ibaratnya barang, hanya menjadi dekorasi dan dibiarkan berdebu begitu saja. Mengingat sebuah kisah mitologi Yunani, soal Midas, hanya saja sedikit berbeda, dimana Midas menyentuh sebuah emas, dan kemudian benda-benda itu berubah menjadi batu. 

© INDOSPORT
Zinedine Zidane tertunduk usai timnya kalah dari Barcelona. Copyright: INDOSPORTZinedine Zidane tertunduk usai timnya kalah dari Barcelona.

Kita semua ingat, karena semuanya mudah untuk dilakukan, beberapa bulan lalu, Real Madrid begitu dikagumi dan dielu-elukan karena sentuhan mereka pada bola, ketika mereka bermain dengan gemilang, ketika mereka tampil begitu menekan, dan berhasil membuat Barcelona tampak begitu tak berdaya di hadapan mereka di Supercopa de Espana atau Piala Super Spanyol.

Faktanya, ketika bursa transfer musim dingin tertutup, Real Madrid nampak seperti anak kecil yang bermain ke sebuah toko es krim sebelum makan malam dimulai. Mereka tidak berpikir soal apa yang masih tersedia di rumah, namun lebih tergoda pada manisan yang ada di depan mereka. 

© INDOSPORT
Selebrasi Marco Asensio saat membuka keunggulan Real Madrid atas Barcelona. Copyright: INDOSPORTSelebrasi Marco Asensio saat membuka keunggulan Real Madrid atas Barcelona.

Namun pemain baru terbaik mana yang ingin ditarik oleh Real Madrid jika dibandingkan dengan keyakinan terhadap bintang mereka sendiri, Marco Asensio? Apa yang sebenarnya diinginkan Zidane soal pemain baru lagi untuk Los Blancos jika tak membawa perubahan sama sekali?

Mengapa Zidane menginginkan pemain baru lagi , meninggalkan Dani Ceballos, Marcos Llorente, dan Jesus Vallejo yang sering mangkir dari laga karena tak masuk dalam skuat rancangannya? Apa yang diinginkan oleh Zidane soal pemain baru jika dengan pemain yang sama juga selalu tetap ditampilkan olehnya?

Real Madrid memiliki solusi dan ada di rumah mereka sendiri. Nampak jika Gareth Bale telah kembali dengan energi yang lebih besar lagi, sementara Isco dan Asensio tentunya menjadi pemain besar yang mampu melakukan rekonstruksi perbaikan Real Madrid. Hal itu mungkin saja terjadi jika Zidane dengan senang hati menuliskan kedua nama itu dalam kertas rancangan skuat yang sama.

67