Liga Indonesia

Bintang Persija Sindir Larangan Pesepakbola Indonesia Gabung Klub Malaysia

Senin, 25 Desember 2017 08:14 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
 Copyright:

Gelandang Persija, Ramdani Lestaluhu, melalui akun Instagram miliknya secara tersirat ikut mengomentari masalah pelarangan pesepakbola Tanah Air untuk bermain di luar negeri. Melalui fitur Insta gram Story, pemain kelahiran Tulehu, 5 November 1991 itu menyebut jika pemain Indonesia tak akan bisa jauh menuntut ilmu di luar negeri.

© Instagram@ramdanilestaluhu
Screenshoot Instastory dari Ramdhani Lestaluhu Copyright: Instagram@ramdanilestaluhuScreenshoot Instastory dari Ramdhani Lestaluhu

“Pepatah untuk Pemain bola Indonesia: janganlah menuntut ilmu walau sampai ke negeri Cina, karena baru nyampe negeri jiran udah disuruh balik lagi,”

Seperti diketahui, sebelumnya Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, sempat mengeluarkan pernyataan keras terkait bergabungnya Evan Dimas dan Ilham Udin ke Selangor FA. Edy tegas menyatakan jika klub Malaysia seenaknya mengontrak para pemain Indonesia.

Pria yang juga menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu bahkan menyebut jika Evan dan Ilham tak memiliki jiwa nasionalisme jika bergabung ke klub Malaysia karena mendapat tawaran gaji yang lebih besar.

Meski setelah itu PSSI melalui Sekjen Ratu Tisha Destria telah menyatakan jika pihaknya tak pernah menghalangi para pemain Timnas Indonesia untuk merumput di luar negeri.

© Petrus Manus DaYerimon/Indosport.com
Ratu Tisha Sekjen PSSI Copyright: Petrus Manus DaYerimon/Indosport.comRatu Tisha Sekjen PSSI

“Apabila mereka harus keluar, dan pilihannya Malaysia yang memang 11-12 dengan insentitas area kompetisi kita ini,” katanya menambahkan.

“Tapi di sisi lain apabila misalnya pindah ke Jepang, Thailand, Spanyol, itu kita bisa menyesuaikan ritmenya, karea kualitas kompetisi di atas kita. Jadi gambaran itu. Bukan hal yang berupa perintah, kita beberkan masalahnya. Kepentingan panggil agen sehingga kita tahu, keluarlah gambaran-gambaran kita, sehingga dia tahu,” papar Tisha.

778