Liga Indonesia

Malam Jelang Keberangkatan, Djanur Curhat Sepenggal Kisahnya di Persib

Senin, 15 Januari 2018 03:29 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
© Kesuma Ramadhan/INDOSPORT
Pelatih PSMS Medan, Djajang Nurjaman, atau kerap disapa Djanur. Copyright: © Kesuma Ramadhan/INDOSPORT
Pelatih PSMS Medan, Djajang Nurjaman, atau kerap disapa Djanur.

Djajang Nurjaman kini telah menjadi bagian dari PSMS Medan. Pelatih berkumis tipis ini menjadi peracik strategi Skuat Ayam Kinantan sejak tim ini melaju ke babak 16 besar Liga 2 musim lalu. Djanur pun kala itu ditarget membawa PSMS lolos ke kasta tertinggi tanah air. 

Bukan tugas mudah tentunya, mengingat klub kecintaan Kota Medan ini sudah lama terjerembab dalam kasta kedua di balik nama besarnya. Namun, Djanur mampu menjawabnya lewat torehan prestasi sebagai runner up Liga 2. Kerinduan fans yang loyal serta masyarakat Sumut khususnya Medan melihat PSMS bermain di kasta tertinggi akhirnya terjawab lewat tangan dinginnya.

Prestasi inilah yang kemudian membuat Djanur semakin yakin membawa PSMS kembali kembali ke fitrahnya. Syarat sejarah dan selalu diperhitungkan setiap lawan. Kepiawaian Djanur pun kembali dinanti publik jelang keberangkatannya ke Bandung tuk mengarungi Piala Presiden 2018.

Bak mengulang kisah lama memijakkan kakinya di kota kelahiran, Djanur sempat terbersit kenangan indah kala dirinya membesut Persib Bandung.
Sebelum membuat keputusan mundur dari kursi kepelatihan, begitu banyak air mata yang tercurah demi menahan kepergiannya.  Tak cuma fans setia Bobotoh dan Viking, namun juga seluruh pemain yang telah merajut sejuta kenangan dengannya.

© Kesuma Ramadhan/INDOSPORT
Pelatih PSMS Medan Djadjang Nurjaman sedang berada di suatu cafe. Copyright: Kesuma Ramadhan/INDOSPORTPelatih PSMS Medan Djadjang Nurjaman sedang berada di suatu cafe.

"Saya juga heran, saat saya menyatakan mundur dari kursi pelatih, hampir seluruh pemain menangis. Bahkan sebahagian juga menahan saya untuk tetap melatih mereka, karena telah menganggap saya sebagai sosok ayah bagi mereka," kenang Djanur dalam satu kesempatan nongkrong bareng awak media di pusat kota, Sabtu (13/1/2018) malam lalu.

Dengan raut wajah sendu, Djanur pun sempat menceritakan bagaimana beratnya meninggalkan klub yang dibesutnya selama lima tahun lebih itu.
"Sempat goyah juga saat itu. Tapi keluarga menginginkan saya untuk segera mundur. Apalagi tekanan di sosmed juga sangat tinggi," ucapnya. Itu jugalah yang menjadi alasan kuat Djanur untuk mundur di balik hasil negatif Persib Bandung di  Liga 1 musim lalu. 

© Kesuma Ramadhan/INDOSPORT
Djadjang Nurjaman sedang berada di suatu cafe. Copyright: Kesuma Ramadhan/INDOSPORTDjadjang Nurjaman sedang berada di suatu cafe.

Ya, yang lalu biarlah berlalu kalimat yang tepat untuk bangkit dari kegagalan masa lalu. Saatnya Djanur membuka lembaran baru bersama skuat PSMS. Tanpa menafikan kisahnya bersama Persib Bandung, Djanur tetap mengusung misi kemenangan kendati harus menghadapi tim yang pernah meninggalkan banyak kenangan indah itu.

"Kalaupun harus melawan Persib, kita sudah siap dengan ambisi membawa kemenangan dan hasil terbaik," sebut Djanur.  Sebagaimana diketahui, demi persiapan mengikuti Piala Presiden 2018, PSMS rencananya akan bertolak ke Bandung pada Minggu (14/01/18) pagi. 

4