Valentino 'Jebret' Simanjuntak Angkat Bicara Soal Komentator Bola Thailand Hina Indonesia

Jumat, 26 Januari 2018 17:47 WIB
Editor: Ardini Maharani Dwi Setyarini
© tribunnews.com
Valentino Simanjuntak Copyright: © tribunnews.com
Valentino Simanjuntak

Pada Selasa (23/1/18) digelar babak play-off Liga Champions Asia antara Chiangrai United (Thailand) vs Bali United (Indonesia). Laga berlangsung panas dan Serdadu Tridatu harus mengakui kekuatan lawannya. Mereka kalah dengan skor 1-2.

Lumrah dalam setiap laga pasti menyertakan komentator untuk membuat jalannya pertandingan lebih hidup, sehingga rivalitas 90 menit semakin memanas.

Namun suasana panas ternyata tak hanya berlangsung selama 2x45 menit, saja. Kelar tanding, justru komentator sepakbola di laga tadi bikin darah publik Thailand mendidih. Apa pasal? Ternyata mereka telah melontarkan kalimat dan istilah yang menghina-hina Bali United.

Yang patut dihargai adalah, justru emosi bukan datang dari warga negeri ini melainkan seluruh masyarakat Negeri Gajah Putih. Termasuk otoritasnya.

Melalui akun resmi, penyelenggara Liga Thailand mengecam mulut sampah komentator, yang salah satunya bernama Auttapon Kaithong.

Wajar saja warganet negeri ini belum bereaksi apa pun lantaran tidak paham dengan bahasa yang digunakan warga Thailand. Namun situs buaksib.com melansirnya dalam bahasa Inggris. Mengejutkan! Kaithong dan rekannya menyebut penggawa Bali United dengan kalimat seperti 'omong kosong', 'penipu dari Indonesia', hingga 'aku tidak suka dengan celana mereka yang bermotif sarung'.

Otoritas sepakbola Thailand pun murka berat. Mereka mengecam kelakukan 3 komentator di laga tersebut dan berjanji bakal memberi sanksi kepada ketiganya.

© INTERNET
Caption Copyright: INTERNETValentino Simanjuntak

Berprofesi sama dengan Kaithong, INDOSPORT meminta tanggapan dari Valentino Simanjuntak soal kasus ini.

"Terus terang saya belum paham masalah (komentator) di Thailand," jawab pria yang biasa disapa Bung Jebret via Whatsapp, Jumat (26/1/18).

Valentino menambahkan, harus ditelusuri kembali apa niat para komentator mengatakan itu. "Kalau niatnya menghina, ya salah".  

Menjadi komentator memang pekerjaan yang tidak mudah. Terkadang saking ingin membuat suasana menjadi hangat, lidah pun tersalip. 

"Saya juga suka diminta untuk fokus ke Timnas kita ketimbang lawannya. Tapi gak mungkin juga saya menghina lawannya Timnas," imbuh pria kelahiran Jakarta 11 Juli 1982 ini.

Valentino menduga jika mereka bukanlah komentator bola melainkan komedian yang diarahkan untuk jadi komentator. Pasalnya, pilihan kata untuk menghibur penonton si kulit bundar pun dirasa beda. 

Menurut Valentino, komentator yang baik berusaha selalu membuat konsep yang pas agar kalimat dilontarkan bisa menghibur tanpa ada yang tersakiti. 

"(Komentator Thailand) harus kursus public speaking sama saya," tandas Bung Jebret.