Liga Indonesia

Insiden Kanjuruhan Bakal Jadi Shock Therapy Bagi Arema FC

Jumat, 20 April 2018 05:54 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Yohanes Ishak
© INDOSPORT
Logo Arema FC. Copyright: © INDOSPORT
Logo Arema FC.

Pukulan telak atas terjadinya kerusuhan saat melawan Persib Bandung, sudah pasti juga dirasakan oleh anggota tim. Bedanya dengan manajemen, Dendi Santoso dkk kini dituntut menunjukkan tanggung jawab melalui prestasi yang bagus di lapangan hijau.

Insiden pada Minggu malam lalu itu pun diharapkan sebagai shock terapi yang tepat untuk segera membuat Arema FC bangkit.

Saat ini tim berlogo kepala singa itu dalam kondisi genting, buntut posisi juru kunci di klasemen Liga 1 dengan hanya meraup dua angka.

Maka dari itu, tim klub berlogo kepala singa itu segera memberikan bukti besar untuk Aremania, saat meladeni tuan rumah Madura United di pekan kelima Liga 1, Sabtu lusa.

"Mudah-mudahan insiden ini menjadi pelecut keras bagi pemain untuk membuktikan bisa bangkit dari rangkaian hasil kurang bagus ini," bilang Ruddy Widodo.

General manager Arema FC itu memang hanya bisa berharap, sembari berdoa untuk segera mendapatkan tiga poin pertama mereka. Karena kemenanganlah, menjadi satu-satunya obat penawar luka bagi Aremania maupun fans setia Arema FC saat ini.

© Internet
Ruddy Widodo Copyright: InternetRuddy Widodo

"Saya ikut memotivasi mereka, dengan membawa semua pemain menjenguk Aremania yang menjadi korban insiden kemarin di rumah sakit," ungkap Ruddy.

"Biar mereka lihat sendiri perjuangan suporter yang sudah berkorban banyak seperti itu, karena hanya demi tim. Jadi, semoga saja hasilnya lebih baik lagi," imbuh pengusaha transportasi tersebut.

Insiden Kanjuruhan itu juga tidak lepas dari rasa geram Aremania atas hasil buruk tim asuhan Joko Susilo sejak Liga 1 musim ini bergulir. Empat laga dilalui Arthur Cunha dkk dengan hanya meraup dua angka, hasil imbang kontra Mitra Kukar dan Persib Bandung, serta dua kali kalah melawan Persija Jakarta dan Borneo FC.