Bola Internasional

Drama Mesut Ozil: Politisi dan Federasi Jerman Saling Kritik

Selasa, 24 Juli 2018 08:36 WIB
Penulis: Yasmin Rasidi | Editor: Arum Kusuma Dewi
© worldnews.com.ng
Mesut Ozil pasca kekalahan Timnas Jerman di Piala Dunia 2018. Copyright: © worldnews.com.ng
Mesut Ozil pasca kekalahan Timnas Jerman di Piala Dunia 2018.

INDOSPORT.COM – Keputusan Mesut Ozil pensiun dari tim nasional Jerman ternyata berbuntut panjang. Kali ini para politisi dan menteri ikut mengecam pihak federasi.

Gelandang Mesut Ozil memutuskan gantung sepatu dari laga internasional bersama tim nasional Jerman, Minggu (22/07/18). Pemain 29 tahun ini tak tahan dengan semakin memuncaknya kritikan pada dirinya yang tampil tak maksimal di Piala Dunia 2018.

Belum lagi perlakukan rasis pihak federasi yang mempolitisir foto sang bintang bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan beberapa bulan sebelum pesta bola di Rusia.

Pihak federasi sepakbola Jerman (DFB) dihujani kritikan. Tidak hanya dari fans, tetapi dari para politisi Jerman sendiri.

“Menurut saya orang-orang yang terlibat harus lebih fokus melihat masalah ini. Sayangnya, hanya sedikit orang yang bisa menyikapi masalah ini dengan baik,” ujar Menteri Luar Negeri Heiko Maas di Berlin, Senin (23/07/18), sebagaimana dilansir DW.

Ozil akhirnya buka suara terkait foto dengan Erdogan. Pemain Arsenal ini kecewa dengan pihak DFB yang mengkaitkan penampilan buruknya di Rusia (yang mengakibatkan Jerman terdepak di fase grup) dengan fotonya bersama Erdogan.

Presiden DFB Reinhard Grindel, yang juga mantan politisi konservatif, juga menjadi sosok yang memicu atmosfer rasisme dalam federasi dan penyebab salah satu pahlawan yang membawa Jerman juara dunia 2014 itu memutuskan pensiun.

“Kepada Anda, Reinhard Grindel, saya kecewa tapi tak terkejut atas tindakan Anda,” ujar Ozil dalam pernyataan resmi pengunduran dirinya.

Beberapa politisi memang menyayangkan Ozil yang berfoto dengan Erdogan. Namun, mereka juga menyalahkan Griendel dan Direktur Olahraga DFB Oliver Bierhoff karena memecah belah publik dan memicu kebencian terhadap pesepak bola Jerman dengan darah imigran.

“Saya juga berharap Ozil tidak berfoto dengan Erdogan. Kritikan karena hal itu memang wajar. Tetapi yang tidak bisa ditolelir adalah perlakuan pihak DFB yang cenderung rasis dan menjadikannya biang kegagalan Jerman di Piala Dunia 2018,” ujar juru bicara olahraga Partai Hijau (Green Party) Erhard Grundl.

Pihak DFB sendiri membantah perlakuan rasis terhadap Erdogan dan mereka mengutamakan integrasi dan persamaan. DFB juga menyayangkan  keputusan Ozil tidak bermain bersama tim nasional Jerman lagi.

“DFB sudah bekerja keras dalam membantu integrasi di Jerman dalam waktu lama,” ujar DFB dalam pernyataan resminya.

Dari mantan petinggi DFB, mereka mengkritik Grindel dan federasi karena gagal menyelesaikan masalah foto dengan Erdoga sebelum Piala Dunia. Begitu Jerman gagal, masalah ini kembali diungkit.

“Ketika terjadi konflik, yang terbaik adalah mencoba menyelesaikan dengan cepat lewat dialog,” ujar Theo Zwanziger, mantan bos DFB periode 2006-2012 ini.

Mantan juru bicara DFB Herald Stenger bahkan lebih keras lagi meminta Grindel untuk mundur. Bahkan Stenger yang mengenal baik para presiden DFB dari tahun ke tahun mengatakan Grindel presiden federasi terburuk.

“Presiden DFB punya tanggung jawab politik mengenai bagaimana kasus ini ditangani. Dia tanggung jawab karena komunikasi yang buruk, jadi ini waktunya bicara soal pengunduran dirinya. Dan diskusi terkait ini sudah dimulai,” ujar Stenger yang bekerja untuk DFB dari tahun 2001 hingga 2012.

Kenangan Manis Mesut Ozil di Timnas Jerman

1